Sabtu, 19 Desember 2015

Jaringan Tumbuhan



LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR FUNGSI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
JARINGAN TUMBUHAN
Oleh:
Kelompok 7
                                 Diana Adityawardani                (13030654053)
Laras Desy Setyabudi                (13030654054)
                                 Mohammad Tasroun Nihwan    (13030654057)
                                 Prasetyarini Mustikaratri            (13030654071)
Pendidikan IPA B 2013

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
2015



ABSTRAK
Telah kami lakukan praktikum yang berjudul “ Jaringan Tumbuhan” pada tanggal 24 Februari 2015 dan 3 Maret 2015 di laboratorium IPA, FMIPA, UNESA yang bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik jaringan-jaringan tumbuhan pada beberapa bahan yang digunakan diantaranya daun jagung, akar anggrek, batang bunga pukul empat, batang jagung, dan lain-lain. Metode praktikum yang kami gunakan adalah pengamatan dengan menggunakan mikroskop listrik atau mikroskop cahaya. Dari praktikum yang telah dilaksanakan, di dapat hasil bahwa ada beberapa macam jenis jaringan pada tumbuhan. Dari  masing-masing jenis tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Jaringan yang ditemukan pada tumbuhan diantaranya adanya epdermis, kolenkim, sklerenkim, aerenkim, xylem, floem, dan lain-lain. Yang masing-masing jaringan terspesialisasi dengan karakteristik masing-masing yang memiliki peran dalam menjalankan tugasnya.

Kata Kunci : Mikroskop, Jaringan Tumbuhan

















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Tumbuhan sangat besar sekali manfaatnya bagi kehidupan manusia, bukan hanya manusia saja yang sangat memerlukannya, hewan juga sangat membutuhkan semua bagian tumbuhan,mulai dari daun,buah,bunga,batang dan akar. Tumbuhan memberikan banyak manfaat seperti sebagai bahan makanan, untuk obat-obatan, dan masih banyak lagi.
Tumbuhan terdiri atas banyak lapisan sel, dan dibedakan atas berbagai fungsi kegiatan hidup. Sel-sel yang memiliki bentuk, susunan dan fungsi yang sama disebut jaringan.
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama, jaringan dalam tumbuhan memiliki banyak peranan penting terhadap kelangsungan tumbuhan tersebut, karena jaringan pada tumbuhan sendiri memiliki banyak macam, seperti jaringan pengangangkut (Xylem, Floem), dsb, dengan begitu kami membuat laporan ini untuk mengetahui bagaimana bentuk dari berbagai macam jenis struktur jaringan dari tumbuhan tersebut.


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat kami rumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah strukur jaringan pada tumbuhan?
2.      Bagaimana membedakan antara parenkim, kolenkim, dan klorenkim pada suatu jaringan tumbuhan?
3.      Bagaimanakah bentuk epidermis dan derivat dari suatu jaringan tumbuhan?
4.      Bagaimanakah cara membedakan antara xilem dengan floem?
5.      Bagaimana kaitannya antara organel beserta fungsi dan perannya pada tumbuhan?
6.      Bagaimana kaitan logisnya antara struktur jaringan tumbuhan dengan fungsi atau perannya?




C.    Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengidentifikasi struktur jaringan pada tumbuhan.
2.      Mendeskripsikan melalui gambar perbedaan antara parenkim, kolenkim, dan klorenkim berdasarkan spesimen yang diamati.
3.      Mengidentifikasi jaringan yang merupakan derivat jaringan dasar, protoderm dan prokambium.
4.      Mendeskripsikan melalui gambar epidermis dan derivatnya.
5.      Mendeskripsikan melalui gambar perbedaan antara xilem dengan floem.
6.      Menjelaskan kaitan logis antara struktur jaringan dengan fungsi atau perannya bagi tumbuhan.



















BAB II
KAJIAN TEORI
A.    JARINGAN
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi. Jaringan dimiliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap kelompok sel-selnya.

B.     JARINGAN TUMBUHAN
Tumbuhan pada awal perkembangannya, semua sel-sel  tumbuhan melakukan pembelahan diri. Akan tetapi, dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel tumbuhan menjadi terbatas di bagian khusus dari tumbuhan. Jaringan ini tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri

1. Jaringan Meristem (Embrional) : jaringan yang terdiri dari kumpulan sel dalam fase pembelahan
a. Berdasarkan asal
v  Promeristem : telah ada saat tumbuhan embrional
v  Meristem primer : berasal dari sel-sel embrional yang merupakan kelanjutan embriopada bagian ujung batang dan ujung akar. Contoh : Protoderma (bakal epidermis), prokambium (bakal kambium), meristem dasar (bakal parenkim)
v  Meristem sekunder : berasal dari jaringan dewasa yang telah terhenti pertumbuhannya tetapi menjadi embrional kembali. Contoh: kambium gabus
b. Berdasarkan letak
 Meristem apikal (meristem ujung) : terdapat di ujung akar dan ujung batang





Meristem lateral (meristem samping) : terdapat di kambium dan kambium gabus






 Meristem interkalar (meristem antara) : terdapat di jaringan dewasa (diantara meristem primer). Contoh : pangkal ruas batang

2. Jaringan Dewasa/ Permanen : jaringan yang terbentuk dari jaringan yang bersifat non-meristematik yaitu tidak tumbuh dan berkembang lagi.
a. Jaringan Epidermis : jaringan yang terletak paling luar (di akar, batang, daun)
Ciri-ciri :
♪ Terdiri dari sel-sel hidup
♪ Bentuk persegi panjang
♪ Sel rapat dan tidak ada ruang antar sel
♪ Tidak punya klorofil
♪ Mampu membentuk derivat
Derivat
♪ Stomata (mulut daun) : celah pada jaringan epidermis yang dibatasi oleh 2 sel penjaga.
♪ Trikomata (rambut-rambut) : rambut akar, batang, daun, bunga.
- Trikomata non-glanduler : rambut pelindung yang selnya tidak mengeluarkan sekretoris
- Trikomata glanduler : rambut pelindung yang selnya mengeluarkan sekretoris.
Fungsi Trikomata:
- Mengurangi penguapan
- Meneruskan rangsangan
- Mengurangi gangguan hewan dan manusia
- Membantu penyebaran biji
- Membantu perkecambahan biji
- Membantu penyerbukan bunga
- Alat untuk memanjat

♪ Spina (duri) terdapat di bagian batang
- Spina palsu (emergensia) : duri yang dibentuk oleh jaringan subepidermis (korteks). Contoh : duri mawar
- Spina asli : duri yang terbentuk oleh jaringan dari dalam stele batang. Contoh : duri bougenvil (bunga kertas)
 
♪ Velamen : lapisan sel mati di bagian dalam jaringan epidermis pada akar gantung (akar udara). Velamen beserta epidermis disebut epidermis ganda (multiple epidermis) yang
berfungsi untuk penyimpanan air. Contoh: Akar anggrek.
♪ Sel kipas (motor cell/ bulliform cell) : Alat tambahan yang terdapat pada epidermis atas daun famili Graminae (bambu) serta famili Cyperaceae (rumput teki). Sel kipas untuk menyimpan air. Bila terjadi penguapan yang relatif besar, sel kipas akan mengempis sehingga daun menggulung untuk mengurangi penguapan.
♪ Sel kersik : Sel epidermis yang berisi kristal kersik (silika/SiO2) pada Graminae, contoh : tebu (menyebabkan batangnya menjadi keras).

b. Jaringan Parenkim
 Disebut juga jaringan dasar karena :
♪ Menyusun sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun, buah.
♪ Terdapat di antara jaringan lain, misalnya di antara xilem dan floem
♪ Dapat dijumpai sebagai selubung berkas pengangkut


 Ciri-ciri :
♪ Sel-selnya hidup, berukuran besar dan tipis, umumnya berbentuk segi enam
♪ Memiliki banyak vakuola
♪ Letak inti sel mendekati dasar sel
♪ Mampu bersifat meristem
♪ Memiliki ruang antar sel
♪ Parenkim yang memliki klorofil disebut klorenkim

 Berdasarkan fungsi dibedakan menjadi :
Ø  Parenkim asimilasi : jaringan parenkim tempat pembuatan zat-zat makanan melalui proses fotosintesis
Ø  Parenkim penimbun : menyimpan cadangan makanan
Ø  Parenkim air : menyimpan air. Contoh : tumbuhan xerofit (sel besar, dinding tipis, vakuola besar di tengah berisi air, contoh: kaktus).
Ø  Parenkim pengangkut : Disekitar xilem untuk mengangkut air dan hara, disekitar floem untuk mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis
Ø  Parenkim udara (aerenkim) : menyimpan udara karena ada ruang antar sel yang besar untuk tempat akumulasi udara. Contoh : tumbuhan hidrofit (eceng gondok)
Ø  Parenkim penutup luka : memiliki kemampuan regenerasi dengan menjadi embrional kembali. Disebut juga felogen (kambium gabus).
c. Jaringan Penyokong (Penguat) : Jaringan yang umumnya terdiri dari sel-sel berdinding tebal serta mengandung lignin.
1.      Kolenkim

 Kolenkim terdapat pada organ tumbuhan yang masih aktif tumbuh dan berkembang.
 Tersusun dari : sel-sel kolenkim, terletak di bawah epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga dan ibu tulang daun, jarang pada akar.


 Berdasarkan letak dan bentuk penebalan :
♪ Kolenkim angular (sudut) : mengalami penebalan pada bagian sudut

♪ Kolenkim lamellar (papan) : mengalami penebalan pada dinding sel yang tangensial

♪ Kolenkim lacunate (lakuna) : mengalami penebalan pada ruang antarsel



2.      Skelerenkim

 Sklerenkim terdiri dari sel-sel mati, dinding sel tebal dan kuat karena banyak lignin.

Tersusun dari :

 Serabut sklerenkim : Bentuk seperti benang panjang. Dibedakan menjadi :
♪ Serabut xiler : terdapat di jaringan xilem sebagai komponen utama penyusun kayu
♪ Serabut ekstraxiler : terdapat di luar jaringan xilem bisa dimanfaatkan sebagai tambang, karung goni dll

 Sklereid (sel batu) berfungsi untuk :
♪ Menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa
♪ Melindungi bagian lunak yang di dalam. Contoh : Kulit biji jarak, tempurung kelapa, kenari.

d. Jaringan Pengangkut (berkas vaskuler/ pembuluh)







1)       Floem (pembuluh tapis) : pembuluh pengangkut utama.

Fungsi :
1.      Membawa hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tumbuhan
2.      Sel-sel penyusun floem : pembuluh tapis, parenkim floem, serat floem dan sel pengiring
3.      Getah sel : Substansi protein yang mengisi sel-sel yang kehilangan nukleus pada sel-sel tabung tapis Sklereid (sel batu) : sel-sel yang berukuran lebih pendek dari pada serabut/ serat.
2) Xilem (pembuluh angkut)
Fungsi : Mengangkut air dan mineral dari akar ke daun
Tersusun dari : Sel pengangkut air : trakeid dan trakea, parenkim xilem, serabut, komponen pembuluh
 Trakeid : Sel tunggal, panjang, ujung runcing, air lewat melalui lubang-lubang yang terdapat pada dinding sel.
 Trakea : Sel tersusun memanjang, ujung satu berlekatan dengan pangkal sel lain. Bagian lateral terbuka sehingga dapat mengalirkan air dan garam mineral.

Tipe Berkas Pengangkut
1.       Konsentris/ radial (membentuk lingkaran)
♪ Amfivasal : Floem dikelilingi Xilem. Contoh : akar tanaman paku

♪ Amfikribal : Xilem dikelilingi Floem. Contoh : batang tanaman paku

2.      Kolateral (xilem tumbuh ke arah dalam dan floem ke arah luar)
♪ Kolateral terbuka : Diantara xilem dan floem terdapat kambium. Contoh : batang dikotil.
♪ Kolateral tertutup : Diantara xilem dan floem tidak terdapat kambium. Contoh : batang monokotil
♪ Bikolateral : Xilem diapit oleh floem. Contoh : akar dikotil, batang timun dan kentang.

e. Jaringan Gabus : jaringan yang melindungi jaringan lain di bawahnya dari kekeringan dan gangguan mekanik. Juga sebagai pembatas antar jaringan dalam tumbuhan.


Tersusun dari :
1)      Eksodermis : jaringan pelindung setelah epidermis rusak dan bergabus mengandung suberin
2)      Endodermis : Lapisan sel dalam akar yang dinding elnya bergabus
3)      Peridermis (kulit gabus) :
Ø  Felem : Gabus produk felogen yang terbentuk kearah luar, dinding selnya terdapat penebalan oleh suberin dan bersifat impermeabel
Ø   Felogen : kambium gabus (lapisan sel meristem)
Ø  Feloderm = parenkim gabus = parenkim korteks yang terbentuk ke arah dalam

















BAB III
METODE PERCOBAAN
A.    Jenis percobaan
            Jenis percobaan yang kami gunakan adalah pengamatan.
B.    
Alat :
·         Mikroskop listrik                         1 buah
·         Mikroskop  cahaya                      1 buah
·         Silet                                             3 buah
·         Beker glass                                  1 buah
·         Objek glass                                  5 buah
·         Cover glass                                  5 buah
·         Pipet                                            1 buah
Alat dan Bahan









Bahan :
·         Air                      
·         Alkohol
·         Batang Vernonia
·         Batang dan tangkai daun teratai
·         Batang pukul empat
·         Akar anggrek
·         Batang jagung
·         Daun jagung
·         Daun cabe
·         Batang bunga sepatu


 














C.    Prosedur kerja
1.      Menetesi obyek glass dengan air satu tetes dengan menggunakan pipet.
2.      Mengiris bahan setipis mungkin dengan menggunakan silet.
3.      Mengambil lapisan yang tipis bahan dengan menggunakan silet.
4.      Meletakkan lapisan tadi pada obyek glass yang telah ditetesi air.
5.      Menutup preparat dengan cover glass.
6.      Mengamati preparat dengan menggunakan mikroskop.
7.      Menggambar obyek yang teramati dibawah mikroskop.
8.      Mendiskusikan dalam kelompok kecil           

D.    Desain percobaan

Hasil pengamatan digambar dan didokumentasikan
Irisan bahan diletakkan pada objek glass kemudian ditetesi air dengan pipet, ditutup dengan cover glass dan diamati dengan mikroskop
Bahan diiris setipis mungkin dengan menggunakan silet.






















BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A.    Data
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :
No
Gambar
Keterangan
1




Irisan membujur batang bunga sepatu
Perbesaran 50X
Xilem
2




Irisan melintang batang eceng gondok
Perbesaran 40 X
            Aerenkim

3.


Irisan membujur batang
jagung
Perbesaran 100X

            Floem
4

Irisan melintang akar anggrek
Perbesaran 100X

          Velamen
5

Irisan melintang vernonia
Perbesaran 40X
         
 Klorenkim
         
   Kolenkim





6


Irisan melintang batang jagung
Perbesaran 40X

                    Floem
7











Irisan melintang batang teratai
Perbesaran 100X

Aerenkim


                 
8


Irisan melintang daun jagung
Perbesaran 400X


               Epidermis


B.      Analisis
            Dari data yang ada di atas, di dapatilah beberapa gambar. Salah satunya  adalah  bunga sepatu. Pada bagian bunga sepatu yang terdapat pada batang, didapati xylem yang Nampak pada perbesaran 50 kali. Xilem yang ada dapat terlihat ketika teriris secara membujur. Warna pada gambar (yaitu berwarna merah muda dan sedikit yang berwarna hijau) merupakan warna asli. Atau warna alami yang tersurat pada sayatan batang bunga sepatu.
            Gambar kedua berikutnya adalah gambar eceng gondok. Dengan menggunakan silet, eceng gondok disayat tipis pada bagian batang. Penyayatan batang eceng gondok dilakukan secara melintang. Dengan perbesaran 40 kali, di temukan beberapa Arenkim yang terdapat pada eceng gondok.
            Gambar ketiga berikutnya adalah gambar yang ada pada jagung. Pada jagung terdapat beberapa bagian. Bagian yang di sayat adalah pada batang jagung. Dengan perbesaran 100 kali, terdapat beberapa floem (lebih dari satu) yang sangat terlihat jelas pada gambar.
            Gambar yang keempat berikutnya adalah gambar yang ada pada anggrek. Pada anggrek terdapat beberapa bagian. Pada akar anggrek, disayatlah secara melintang. Dengan menggunakan perbesaran 100 kali, tampak velamen yang terdapat pada akar anggrek tersebut. Warna hijau pada gambar merupakan warna asli atau warna alami yang terdapat pada akar anggrek.
            Gambar kelima berikutnya adalah adalah Vernonia. Vernonia di iris secara melintang. Dengan perbesaran 40 kali, maka terlihat dengan jelas klorenkim dan kolenkim yang ada pada Vernonia. Klorenkim terletak di tepid an berwarna hijau. Sedangkan kolenkim terletak pada bagian tengah vernonia. Kolenkim lebih menjorok ke dalam jika di bandingkan dengan klorenkim.
            Gambar keenam berikutnya adalah jagung. Pada jagung, yang di sayat adalah bagian batang jagung. Batang jagung di sayat secara melintang. Dengan perbesaran 40 kali, tampak floem yang ada. Floem yang ada berjumlah lebih dari satu.
            Gambar yang ke tujuh adalah  teratai. Pada teratai, bagian yang disayat adalah batang teratai. Pada batang teratai di sayat secara melintang. Dengan perbesaran 100 kali,  terdapat aerenkim yang jelas terlihat.
            Gambar yang ke delapan adalah gambar jagung. Pada jagung yang di sayat adalah bagian daun jagung. Daun jagung di sayat secara melintang. Dengan perbesaran 100 kali, tampak sekali epidermis pada daun jagung. Epidermis yang ada, terletak pada bagian tepi.
C.    Pembahasan
            Pada Vernonia yang di sayat secara melintang, terdapat klorenkim dan kolenkim. Klorenkim adalah parenkim yang terspesialisasi untuk fotosintesis, kaya dengan kloroplas. Klorenkim yang terdapat dibawah epidermis daun disebut mesofil palisade. Klorenkim juga ditemukan pada batang yang hijau, buah yang belum masak, dan akar aerial. Sedangkan kolenkim adalah sel yang memmanjang dengan dinding sel tebal tidak teratur yang memberikan dukungan dan struktur. Dinding sel tebal terdiri dari senyawa selulosa dan pectin. Sel – sel ini sering ditemukan di bawah epidermis, atau lapisan luar sel pada batang muda dan urat daun. Jaringan penyokong atau penguat pada bagian organ tubuh muda. Kolenkim tersusun atas sel – sel yang berprotoplas hidup dengan penebalan dinding dar selulose, hemiselulose dan pectin ( dengan kadar yang cukup tinggi) selnya bersifat elastic artinya dapat berkembang dan menyesuaikan diri dengan pertumbuhan memanjang organ. Kolenkim berfungsi utama sebagai penyokong pada bagian tumbuhan muda yang sedang tumbuh pada tumbuhan basah (herba). sel kolenkim memberikan dukungan structural. Teruttama, mereka melayani bagian tumbuh tanaman, seperti tunas dan daun. Tanaman yang terkena berbagai macam tantangan structural dan mereka mampu bertahan dari hal – hal seperti hujan lebat, hujan angin, dan tekanan lain karena komposisi selular mereka. Sel kolenkim berfungsi untuk memberikan dukungan dan mengisi ruang kosong yang akan digunakan untuk pertumbahan selanjutnya. Sel kolenkim memiliki dinding sel yang menebal yang memungnkan mereka untuk memberikan dukungan tambahan ke daerah – daerah di mana mereka ditemukan. Jika tidak ada sel kolenkim, kebanyakan tanaman akan mengalami kerusakan ketika mereka di tiup oleh angina tau ditumbuk oleh hujan karena mereka aka terlalu rapuh. Sel – sel kolenkim melindungi tanaman dengan melayani sebagai kerangka bagian dalam, sangat mirip yang tulang lakukan bagi manusia dan hewan lainnya.
            Aerenkim adalah jaringan parenkim yang terspesialisasi untuk pertukaran gas, ditandai dengan adanya ruang antar sel yang besar. Pada daun aerenkim ini dapat berup mesofil sponsa. Aerenkim yang berkembang pada tumbuhan air, berfungsi untuk pertukaran gas, dan menjaga agar organ tersebut mengapung. Aerenkim pada eceng gondok dan teratai, Nampak jelas terlihat. Aerenkim pada teratai  bulat, lebar, luas. Sedangkan pada eceng gondok tidak terlalu se simetri teratai.
            Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tumbuhan. Jaringan sklerenkim terdiri atas sel – sel yang bersifat mati dan seluruh bagian dinding selnya mengalami penebalan. Dinding sklerenkim terdiri atas selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Cirri – cirri sklerenkim sel – sel pajang, sempit, tebal, dan mengalami lignifikasi, biasanya menunjuk pada kedua ujungnya. Terdiri atas sel yang telah mati yang tidak mengandung lagi protoplasma. Inti tidak hadir dan karenanya jaringan terdiri atas sel – sel mati tidak mengalami pertumbuh-kembangan memiliki dinding sekunder yang tebal, kenyal dan memiliki lignin. Fungsi dari sklerenkim adalah sebagai alat penyokong melindungi dan menguatkan bagian dlam sel. Memberikan kekuatan mekanik ke tubuh tanaman. Aktivitas serta sklerenkim melindungi tanaman dari berbagai stress dan strain factor lingkungan. Serat buah – buahan dan biji membantu penyebaran mereka dengan angin. Memberikan dukungan mekanis untuk menahan dengan memberikan kekuatan, fleksibilitas dan elastisitas ke tubuh tanaman.
                        Velamen merupakan sel mati pada bagian epidermis yang menutupi akar beberapa tanaman epifit atau semipifit, contioh tumbuhan yang memiliki velamen seperti anggrek dan spesies Clivia. Velamen dari angrek – anggrek adalah penutup putih atau abu – abu dari akar udara ( ketika kering, dan biasanya lebih hijau saat basah sebagai akibat dari penampilan yang mendasari struktur fotosintesis)
            Stomata terdapat sel penutupnya, berfungsi untuk mengatur masuknya karbondioksida dan keluarnya uap air dari daun dan batang. Pada umumnya sel penjaga berbentuk seperti sepasang ginjal. Pada rumput – rumputan sel penjaga berbentuk seperti barbell. Sel penutup dapat dikitari oleh sel yang bentuknya berbeda dari sel epidermis, dan disebut sel tetangga.
Jaringan pembuluh yang terdiri dari xylem dan floem merupakan jaringan kompleks, yang tersusun dari sel – sel parenkim, sklerenkim dan sel – sel trakea atau sel – sel tapis. Xylem dan floem secara bersama – sama tersusun dalam ikatan atau bendel. Pada kegiatan ini kita fokuskan pengamatan terhadap organisasi xylem dan floem. Xylem tersusun dari sel – sel trakea yang membentuk saluran. Xylem juga dibangun oleh sel – sel parenkim dan sklerenkim. Komponen – komponen tersebut dapat dipisahkan dengan melarutkan lamella tengahnya melalui teknik maserasi. Tipe sel penyusun floem mempunyai bagian seperti sel – sel tapis yang berfungsi mengangkut gula. Angkutan gula dari sel ke sel melalui lempeng sel berpori yang merupakan modifikasi dari plasmodesmata. Pada bagian lempeng berpori tersebut terdapat kalose dan protein yang tampak seperti sumbat pada bagian lempeng sel tersebut. Sel tapis ini tidak memiliki inti dan berasosiasi dengan sel pengiring. Komponen floem yang lain berupa epidermis dan sklerenkim.
BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari percobaan yang kami lakukan, kami mendapati hasil bahwasanya setiap tumbuhan memiliki susunan jaringan yang berbeda dengan kegunaan yang juga berbeda, mereka membutuhkan jaringan tersebut untuk tetap bertahan hidup dalam lingkungan sekitarnya.
Kita dapat melihat perbedaan juga dalam struktur jaringan tumbuhan, misalkan kita melihat jaringan pengankut pada tumbuhan monkotil dan dikotil, keduanya memiliki perbedaan walau tidak seberapa signifikan, hanya berada di keberadaanya saja, untuk fungsinya pun tetap sama, begitu pula dengan jaringan jaringan pada tumbuhan lain yang meliputi jaringan dasar, parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.

B.     Saran
Saran kami untuk praktikum selanjutnya:
1.      Seharusnya waktu dengan jumlah praktikum lebih disesuaikan, karena dari hasil kemarin banyak yang belum tuntas daripada yang sudah tuntas menyelesaikan praktikum secara keseluruhan.
2.      Seharusnya lebih tepat waktu.
3.      Perbaiki mikroskop yang kurang bagus.










DAFTAR PUSTAKA

Rahman, Taufik. 2007. Modul Struktur Fungsi Sel & Jaringan [online]. Tersedia : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196201151987031-TAUFIK_RAHMAN/MODUL_STRUKTUR_DAN_FUNGSI_SEL_%26_JARINGAN___UTK_PENATARAN_DI.pdf. (diakses pada tanggal 1 Maret 2015, pukul 19.30 WIB)
Rere. Tanpa Tahun. Jaringan tumbuhan [online]. Tersedia : http://www.cs.unsyiah.ac.id/~frdaus/PenelusuranInformasi/File-Pdf/rJaringan%20Tumbuhan.pdf. (diakses tanggal 1 Maret 2015, pukul 19.00 WIB)
Saefudin. Tanpa Tahun. Jaringan Tumbuhan [online]. Tersedia : http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/196307011988031-SAEFUDIN/Jaringan_tumbuhan.pdf. (diakses tanggal 28 Februari 2015)
Sugeng. 2008. Jaringan Velamen [online]. Tersedia : https://biologilover.wordpress.com/2008/08/16/jaringan-velamen/ . (diakses tanggal 7 Maret 2015, pukul 17.00 WIB)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar