LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR FUNGSI DAN
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
“ MORFOLOGI
BUNGA”
Oleh:
Kelompok 7
Diana Adityawardani (13030654053)
Laras
Desy Setyabudi (13030654054)
Mohammad
Tasroun Nihwan (13030654057)
Prasetyarini
Mustikaratri (13030654071)
Pendidikan IPA B 2013
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA
2015
ABSTRAK
Pada tanggal 7 April 2015 bertempat
di laboratorium IPA Unesa, kami melakukan pengamatan pada morfologi bunga dengan
menggunakan metode kepustakaan dimana kami hanya mencari data menggunakan buku
dan internet. Dan dari pengamatan yang kami lakukan bunga memiliki 4
organ utama, yaitu: kelopak (kaliks), mahkota (corola), benang sari (andresium)
dan putik (gynesium). Berdasarkan tipenya, bunga dibagi menjadi bunga tunggal
dan bunga majemuk. Yang termasuk bunga tunggal adalah
bunga kamboja, bunga passiflora, bunga canna, bunga turi dan bunga kamboja.
Dari kelima bunga tunggal yang kami amati, semuanya memiliki alat kelamin yang
lengkap yaitu benang sari (jantan) dan bentina (putik). Sedangkan yang termasuk
bunga majemuk adalah bunga bunga matahari, bunga palem, bunga melati, bunga
dadap merah dan bunga kembang merah. Tipe perbungaan pada bunga majemuk juga
berbeda-beda, ada yang tipe perbungaannya rasemosa dan semosa. Yang termasuk
tipe perbungaan rasemosa adalah bunga matahari, bunga palem, bunga dadap merah
dan bunga kembang merah karena sumbu utama tumbuhan tak terbatas, tumbuh terus
menerus dari bawah ke atas atau dari tepi ke tengah. Sedangkan yang termasuk
tipe perbungaan semosa hanya bunga melati karena sumbu utama tumbuhan tumbuhnya
terbatas. . Bunga majemuk juga memiliki braktea, brakteol dan rachis yang
bertugas untuk pelindung baik cabang maupun ibu tangkainya.
Kata kunci : Bunga tunggal, Bunga majemuk
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Balakang
Tumbuhan merupakan salah satu penopang
hidup manusia yang sangat penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki
peranan yang sangat penting untuk perkembangan mahluk hidup. Setiap tumbuhan
memiliki akar, batang dan daun. Masing-masing memiliki fungsi utama dalam
pertumbuhan sebuah tumbuhan. Selain memiliki ketiganya, tumbuhan juga memiliki
bunga.
Bunga adalah bagian tanaman yang
mengandung struktur alat perbanyakan generatif. Berdasarkan tipenya, bunga
dibagi menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada bunga tunggal, satu
tangkai hanya mendukung satu bunga, sedangkan pada bunga majemuk, satu tangkai
mendukung banyak bunga. Pada umumnya bunga memiliki 4 organ utama, yaitu:
kelopak (kaliks), mahkota (corola), benang sari (andresium) dan putik (gynesium).
Benang sari terdiri dari tangkai sari (filament), putik (stigma), tangkai putik
(style), dan bakal buah (ovary).
Berdasarkan kelengkapan bagian bunga,
bunga dapat digolongkan kedalam :bunga lengkap, yaitu bunga yang memiliki
keempat organ bunga (kelopak, mahkota, benang sari dan putik); dan bunga tak
lengkap, yaitu bunga yang tidak memiliki salah satu atau lebih organ bunga
tersebut Kita tidak akan mengetahui secara jelas atau detail
tentang bagian masing – masing bunga, jika tidak melakukan penelitian. Maka
dari itu, pada praktikum kali ini, akan dibahas sedikit banyak tentang
morfologi bunga tunggal (Planta uniflora) dan bunga majemuk (Planta
multiflora)..
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
bagian-bagian penyusun bunga?
2. Bagaimana
gambar diagram bunga dan rumus bunga?
1.3 Tujuan Percobaan
1. Mengidentifikasi
bagian bagian penyusun bunga
2. Menggambar
diagram bunga dan rumus bunga
BAB II
KAJIAN TEORI
Akar,
batang, daun, serta bagian – bagian tumbuhan lainya yang telahdibicarakan di
muka, merupakan bagian – bagian yang secara langsung berguna untuk
mempertahankan kehidupan (untuk penyerapan makanan, pengolahan bahan – bahan
yang diserap menjadi bahan – bahan yang digunakan oleh tumbuhan untuk keperluan
hidupnya: pernapasan, pertumbuhan, dll) tumbuhan itu sendiri selama
pertumbuhannya, oleh sebab itu alat – alat tersebut seringkali dinamakan pula
alat – alat pertumbuhan Atau alat- alat vegetatif.
Sebelum suatu tumuhan mati, biasanya
tumbuhan telah dihasilkan suatu alat, yang nanti akan dapat tumbuh menjadi
tumbuhan baru. Alat – alat yang demikian dinamakan alat perkembangbiakan (organum reproductivum), yang dibedakan
dalam 2 golongan: yang bersifat vegetatif dan yang bersifat generatif. Alat
perkembangbiakan generatif, bentuk dan susunannya berbeda – beda menurut
jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya
merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Oleh sebab itu suatu
tumbuhan berbiji, jika suda tiba waktu baginya akan mengeluarkan bunga. Pada
bunga inilah terdapat bagian – bagian yang setelah terjadi peristiwa –peristiwa
yang disebut: persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian
tumbuhan yang kita sebut buah, yang di dalamnya terkandung biji, dan biji
inilah yang nanti akan tumbuh menjadi tumbuhan baru dapatlah dimengerti
sekarang , bahwa bunga merupakan suatu bagian tumbuhan yang amat penting.
Seperti yang telah berulang kali diketengahka, bagian pokok tubuh tumbuhan
hanya ada tiga macam, yaitu akar, batang, dandaun, dan setiap bagian lainnya
hanya merupakan penjelmaan ketiga bagian pokok tersebut. Jadi bunga sebagai
suatu bagian tumbuhan harus pula merupakan suatu penjelmaan salah satu atau
kobinasi ketiga bagian pokok tadi, yang memang demikianlah keadaanya. Dalam
uraian mengenal kuncup, telah kita ketahui bahwa ada kuncup yang dapat menjadi
bunga yaitu kuncup bunga ( alabastrum
atau gema florifera), ada pula yang
hanya merupakancabangbaru, ada pula yang menjadi cabang baru dengan bunga.
Jika memerhatikan susunan suatu
bunga , mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang
dan daun – dau) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan
kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan
pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat – alat perkembangbiakan. Tunas
yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga itu biasanya batangnya lalu berhenti
pertumbuhannya, merupakan tangkai dan dasar bunga, sedang daun daunya sebagian
tetapbersifat seperti daun, hanya bentuk dan warnanya saja yang berubah, dan
sebagian lagimengalami metamorfosis menjadi bagian – bagian yang memainkan
peranan dalam dalam peristiwa – peristiwa yang akhirnya akan menghasilkan calon
individu baru. Berhubung dengan berhentinya pertumbuhan batang, maka ruas –
ruas menjadi amat pendek, sehingga bagian bunga yang merupakan metamorfosis
daunnya tersusun amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya bagian – bagian
tadi tampaknya seakan – akan tersusun dalam lingkaran – lingkaran. Bertalian
dengan letak dan susunan bagian- bagian bunga dibedakan:
a. Bnga
yang bagian – bagiannya tersusunmenurut garis spiral (acyclis), misalnya bunga cepaka Michella
champaka L.)
b. Bunga
yang bagian – bagiannya tersusun dalam lingkaran –lingkaran (cyclis), misalnya: bunga terong Solanum melongena L.), bakung (Hymenocallis littoralis Salisb.)
c. Bunga
yang sebagian bagian – bagiannya duduk dalamlingkaran, dan sebagian lain
terpancar atau menurut garis spiral (hemicyclis).misalnya
bunga sirsat (Anona muricata L.).
Mengingat
pentingnya bunga bagi tumbuhan, pada bunga terdapat sifat – sifat yang
merupakan penyesuaian untuk melaksanakantugasnya sebagai penghasil alat
perkembangbiakan yang sebaik –baiknya. Umumnya dari suatu bunga sifat – sifat
yangamat menarik ialah :
·
Bentuk bunga seluruhnya dan bentuk
bagian – bagiannya
·
Warnanya
·
Baunya
·
Ada dan tidaknya madu atau zat lain.
Jumlah Bunga dan Tata Letaknya pada
Suatu Tumbuhan
Pada suatu tumbuha, ada kalanya
hanya terdapat satu bunga saja, misalnya bunga coklat (Zephyranthus rosea Lindl), tetapi umumnya pada suatu tumbuhan dapat
ditemukan banyak bunga.tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja
biasanya bunga itu terdapat padaujung batang, jika bunganya banyak,dapat
sebagian bunga – bunga tadi terdapat dalam ketiak –katiak daun dan sebagian
pada ujung batang – batang ataucabang- cabang. Jadi menurut tempatnya pada
tumbuhan, kita dapatmembedakan:
a. Bunga
pada ujung batang (flos terminalis),misalnya
bunga coklat tadi,kemban merak (Caesalpinia
pulcherrima Swartz)
b. Bunga
d ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya pada
kembangsepatu (Hibicus rosa-sinensis L.)
Selain
dari itu pada suatu tumbuhan dapat kita lihat, bahwa bunganya yang besar
jumlahnya itu , dapat:
·
Terpencar atau terpisah – pisah (flores sparsi), misalnya pada kembang
sepatu tadi.
·
Berkumpul membentuk suatu rangkaian
dengan susunan yang beraneka raagam. Suatu rangkaian bunga dinamakan pula:
bunga majemuk (anthotaxis atau inflorescentia), misalnya pada kembang
merak tersebut di atas.
BUNGA MAJEMUK (Anthotaxis, Inflorescentia)
Suatu bunga majemuk harus dapat
dibedakan dari cabanga yang mendukung sejumlah bunga diketiaknya. Pada suatu
cabang dengan sejumlah bunga di ketiak jelas kelihatan, bahwa di antara bunga -
bunganya sendiri yang terdapat pada cabang – cabang itu terdapat daun – daun
biasa yang berguna untuk berasimilasi. Pada suatu bunga majemuk sumbu yang
mendukung bunga – bunga yang telah berkelompok itu tidak lagi berdaun, atau
jika ada daunnya, daun – daun taditelah mengalami metomorfosis dan tidak lagi
berguna untuk sebagai alat untuk asimilasi. Walaupun demikian menurut
kenyataanya sering kali tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari
cabang yang mempunyai bunga – bunga di ketiak daunya.
Pada suatu bunga majemuk lazimnya
dapat kita bedakan bagian – bagian berikut:
A. Bagian
– bagian yang bersifat seperti batang atau cabang, yaitu:
a.
Ibu
tangkai bunga (pedunculus,
pedunculus communis atau rhacis),
yaitu bagian yang biasanya merupakan terusanbatang atau cabang yang mendukung
bunga majemuk tadi. Ibu tangkai ini dapat bercabang, dan cabang – cabangnya
bercabanglagi, dapat pula sama sekali tidak bercabang.
b.
Tangkai
bunga (pedicellus),
yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya.
c. Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai
bunga, yang mendukung bagian – bagian bunga lainya
Gambar bunga majemuk
dan bagian – bagiannya
B. Bagian
– bagian yang bersifat seperti daun, a.l.:
a. Daun
– daun pelindung (bractea), yaitu
bagian – bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang – cabang Ibu
tangkai atau tangkaibunganya,
b. Daun
tangkai (bracteola) yaitu satu atau dua daun kecil yangterdapat pad
tangkai bunga. Pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae)
biasanya terdapat dua daun tangkai yang letaknya tegak lurus pada bidangmedian,
sedang padatumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae)
hanya terdapat satu daun tangkai dan letaknya di dalam bidang median,di bagian
atas tangkai bunga.
c. Seludang
bunga (spatha), yaitu daun pelindung
yang besar , yang seringkali menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belu
mekar, misalnya terdapat pada bunga kelapa (Cocos
nucifera L.), iles – iles (Amorphophallus
variabilis BI.)
d. Daun
– daun pembalut (bractea involucralis,
involucrum)yaitu sejumlah daun – daun pelindung yang tersusun dalam suatu
lingkaran, terdapat di bawah kelopak, misalnya pada bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinesis L.), kapas (Gossypium sp)
e. Daun
– daun kelopak (sepalae)
f. Daun
– daun mahkota atau daun tajuk (petalae)
g. Daun
– daun tenda bunga (tepalae), jika
kelopak dan mahkota sama bentuk dan warnanya
h. Benang
– benang sari (stamina)
i.
Daun – daun buah (carpella)
Bunga
majemuk dibedakan menjadi tiga golongan:
a.
Bunga
majemuk tak terbatas (inflorecentia
racamosa, inflorescentia botryodies
atau inflorescentia centripetala),
yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus dengan cabang
–cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” (semakin muda semakin dekat
dengan dengan ujung ibu tangkai), dan bunga – bunga pada buna majemuk ini mekar
berturt – turutdari bawah ke atas. Jika ujung ibu tangkai tak mendukung suatu
bunga, tampaknya seakan – akan bunga majemuk ini tidak terbatas, lagi pula jika
dilihat dari atas, nampka bunga mulai mekar dari pinggir dan yang terakhir
mekarnya ialah bunga yang menutup ibu tangkainya. Karena yang mekar mulai dari
pinggir menuju ke pusat itulah maka bunga majemuk yang bersifat demikian ini
dinamakan: inflorescentia centripetala.
Bunga majemuk tak terbatas terdapat misalnya pada: kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.),
mangga (Mangifera indica L.),
b.
Bunga
majemuk berbatas
(inflorescentia cymosa atau inforescentia centrifuga, inforescentia
definita), yaitu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup
dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertubuhan yang terbatas. Ibu
tangkai ini dapat pula bercabang –cabang, dan cabang – cabang tadi seperti ibu
tangkainya juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya. Pada bunga majemuk
yang berbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu
pokokatau ibutangkainya, jadi dari tengahke pinggir (jika dilihat dari atas),
oleh sebab itu dinamakan: inflorescentia
centrifuga
c.
Bunga
campuran (inflorescentia
mixta), yaitu bunga majemuk yang memperlihatkan baik sifat – sifat bunga
majemuk terbatas maupun sifat buga majemuk tak terbatas. Suatu bunga majemuk
yang merupakan campuran antara sifat- sifat bunga majemuk berbatas dengan tidak
berbatas. Bunga joharmisalnya, ibu tangkai mengadakan percabangan seperti pada
suatu malai. Namun cabang – cabangnya bersifat seperti malai rata.
a. b.
gambar
bunga majemuk: a. Tak berbatas b.
Berbatas
Bagian – bagian bunga
Bunga
pada umumnya mempunyai bagian – bagian berikut:
a. Tangkai
bunga (pedicellus), yaitubagian bunga
yang masih jelas bersifat batang,padanya seringkaliterdapat terdapat daun –
daun peralihan, yaitu bagian – bagian yang menyerupai daun, berwarna hijau yang
seakan- akan merupakan peralihan dari daun biasa ke hiasan bunga.
b. Dasar
bunga (receptaculum), yaitu ujung
tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas –ruas yang amat pendek, sehingga
daun – daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian – bagian bunga
yang duduk amatt rapatsatu sama lainbahkan biasanya lalu tampak duduk dalam
satu lingkaran.
c. Hiasan
bunga (perianthium), yaitu bagian
bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran
dengan tulang- tulang atau urat – urat yang masih jelas. Biasanya hiasan bunga
dapat dibedakan dalam dua bagian yang masing – masingduduk dalam satu lingkara.
Jadi bagian – bagian hiasan bunga itu umumnya tersusun dalam dua lingkaran:
1. Keloak
(kalyx) yaitu bagian hiasan bunga
yang merupakan lingkaran luar, biasanya berwarna hijau, sewaktu bunga masih
kuncup merupakan selubungnya, yangmelindungi kuncup tadi terhadap pengaruh –
pengaruh dari luar. Kelopak terdiri atas beberapa daun kelopak (sepala). Daun – daun kelopak pada bunga
dapat berlekatan satu sama lain, dapat pula terpisah – pisah.
2. Tajuk
bunga ataumahkota bunga (corolla),
yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam, biasanya tidak
berwarna hijau lagi. Warna bagian inilah yang lazimnya merupakan warna bunga.
Mahkota bunga bunga terdiri atas sejumlah daun mahkota (petala), yang seperti halnya dengan daun – daun kelopak dapat
berlekatan atau tidak..
Pada
suatu bunga seringkali tidak kita dapati hiasan bunganya. Unga yang demikian
dinamakan bunga telanjang (Euphorbia
hirta L.) atau hiasan bunga tadi tidak dapat dibedakan dengan kelopak dan
mahkotanya,dengan perkaaan lain kelopak dan mahkotanya sama. Baik bentuk maupun
warnanya,. Hiasan bunga yang demikian sifatnya dinamakan: tenda bunga (perigonium), yang terdiri atas sejumlah
daun tenda bunga (tepala) , misalnya
pada bunga sungsang (Gloriosa superba L.),
lilia gereja (Lilium longiflorum Thumb)
d. Alat
– alat kelamin jantan (androecium),
bagian ini sesungguhnya juga merupakan metamorfosis daun yang menghasilkan
serbuk sari.Androecium tersiri atas sejumlah benang sari (stamen). Pada bunga benang -
benangsarinya dapat puala bebas atau berlekatan. Ada yang tersusun dalam
satu lingkaranadapula yangtersusun dalam dua lingkaran. Pada bagian ini
merupakan penjelmaan daun, masih dapat terlihat misalnya pada bunga tasbih. (Canna hybrida Hort.) yang benang sarinya
yangmandul berbentuk lembaran - lembaran
menyerupai daun – daun mahkota.
e. Alat
- alat kelamin betina (gynaecium) yang pada bunga merupakan
bagian yang biasanya disebut denganputik (pistillum).
Putik juga terdiri atas metamorfosis
daun yang disebut daun buah (carpella).
Pada bunga dapat ditemukan satu atau bebrapa putik, dan setiap putik
terdiri atas beberapa daun buah. Kalau ada beberapa daun buah, maka biasanya
semua akan tersusun lingkaran bagian – bagian bunga yang terakhir.
Melihat
bagian – bagian yang terdapat pada bunga (tangkai dan dasar bunganya tidak
diperhitungkan ), maka bunga dapat dibedakan dalam:
1. Bunga
lengkap atau bunga sempurna (flos
completusl ), yang terdiri atas: 1 lingkaran daun – daun kelopak, 1
lingkaran daun – daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benang- benang sari dan satu lingkaran daun – daun buah.
Bunga yang bagian- bagiannya tersusun dalam 4 lingkaran dikatakan: bersifat
tetrasiklk, dan jika bagian – bagiannya tersusun dalam lima lingkaran:
pentasiklik.
2. Bunga
tidak lengg=kap atau bunga tidak sepurna (flos
incompletus), jika salah satu bagian hiasan bunganya atau salah satu alat
kelaminnya tidak ada. Jika bunga tidak mempunyai hiasan bunga, maka bunga itu
disebut telanjang (nudus), jika hanya
mempunyai hanya salah satu dari kedua macam alat kelaminnya,
dinamakanberkelamin tunggal (unisexualis).
Bunga
yang mempunyai tenda bunga (perigonium),
jadi jika kelopak dan mahkotanya sama bentuk maupun rupanya, seringkali
dianggap sebagaibunga yang tidak lengkap pula.
Simetri
pada Bunga
Simetri adalah sifat suatu benda
atau badan yang juga biasa disebut untuk bagian – bagian tubuhtubuhan (batag,
daun, maupun bunga), jika benda tadi oleh sebuah bidang dapat dibagimenjadi dua
bagian, sedemikian rupa, sehingga kedua bagian itu saling dapat menutupi. Jadi
seandainya bidang itu kita jadikan tempat untuk melipat, maka benda tadi dapat
dijadikan suatu benda yangyang setangkup atau simetris. Dapat pula dikatakan
demikian: bidag pemisah tadi dapatdianggap merupakan sebuah cermin datar dan
bagian yang satu merupakan bayangan cermin bagian lainnya. Bidang yang daat
dibuat untuk memisahkan suatu benda dalam dua bagian yang satu sama lain
merupakan bayangannya dalam cermin datar tadi dinamakan, bidang simetri.
Bunga sebagai suatu bagian tubuh
tumbuhan dapat pula mempunyai sifat tersebut diatas, dan bertalian dengan
simetri itu dapat dibedakan menjadi bunga yang:
a. Asimetris
atau tidak simetris, jika pada bunga hanya dapat dibuat satu bidang simetri
dengan jalan apapun juga, misalnya bunga tasbih (Canna hybrida Hort.)
b. Setangkup
tanggal ( monosimetris atau zygomorphus), jika pada bunga hanya
dapat dibuat satu bidang simetri saja yang membagi bunga tadi menjadi dua
bagian yang setangkup. Sifat ini
biasanya ditunjukkan dengan lambang anak panah.
Bergantung
pada letaknya bidang simetri,bunga yang simetri dapat dibedakan lagi dalam 3
macam:
1. Setangkup
tegak, jika bidang simetrinya berimpit dengan bidang median,misalnya, bunga
telang (Clitoria ternatea L)
2. Setangkup
mendatar, jika bidang simetrinya tegak lurus pada bidangmedian, dan tegak lurus pula pada arahvertikal, misalnya bunga Corydalis.
3. Setangkup
miring, jika bidang simetrinya memotong bidangmedian denga sudut yang lebih
kecil (lebih besar) dari 900 misalnya bunga kecubung (Datura metel L.)
c. Setangkup
menurut dua bidang (bilateral simetris
atau disimetris), dapat pula
dikatakan setangkup ganda, yaitu setangkup bunga yang dapat dijadikan dua
bagian yang setangkup menurt dua bidang simetri yang tegak lurus satu sama
lain,misalnya bunga lobak (Rothanus
sativus L.) dan bunga tumbuuhan lain yang sesuku (Cruciferae)
d. Beraturan
atau bersimetri banyak (polysimetris,
regularis, atauactinomorphus),
yaitu jika dapat dibuatbanyak dibidang simetri untuk membagi bunga itu dalam
dua bagiannya yang setangkup, misalnya bunga lilia gerej (Lilium longiflorum Thunb). Bunga yang beraturan seringkali
ditunjukkan dengan lambang bintang.
BAB III
RANCANGAN PERCOBAAN
A.
Alat dan Bahan
1. Bunga
canna
2. Bungapasflora
3. Bunga
kamboja
4. Bunga
turi
5. Bunga
mentega
6. Bunga
matahari
7. Bunga
palem
8. Bunga
melati
9. Bunga
dadap merah
10. Bunga
kembang merak
B.
Rancangan Percobaan
Percobaan
Bunga Tunggal
Bunga canna dipetik
|
Kemudian
diamati
|
Bunga
canna passiflora
|
Kemudian diamati
|
Kemudian diamati
|
Bunga kamboja
|
Bunga Turi
|
Bunga mentega
|
Kemudian semua bunga
diamati
|
Percobaan
Bunga Majemuk
Bunga matahari
|
Bunga palem
|
Bunga melati
|
Bunga dadap merah
|
Bunga kembang merak
|
Kemudian semua bunga
diamati
|
C.
Alur Kerja
Pengamatan Bunga
Tunggal
Bunga
canna, bunga pasiflora, bunga kamboja, bunga turi, mentega
|
Jdiamati,
ditentukan jenis kelamin dan simetri bunganya
Bagian
– bagian penyusun bunga
|
J
digambar
Diagram bunga
|
J digambar
Pengamatan Bunga
Majemuk
Bunga
matahari, palem, melati, dadap merah kembang merak
|
L diamati
J ditentukan tipe
perbungaanya
J digambar
D.
Langkah kerja
Pengamatan
bunga majemuk
1.
Mengamati semua spesimen yang telah
diperoleh
2.
Menentukan tipe perbungaanya
3.
Menggambar tipe perbungaannya, raktis,
braktea, brakteol, dan kuntum bunga
Pengamatan
bunga tunggal
1. Mengamati
semua spesimen yang telah diperoleh
2. Menentukan
jenis kelamin dan simetri bunganya
3. Menggambar
dan menentukanbagian bagian penyusunya
4. Menggambar
diagram bunga beserta rumus bunganya.
BAB
IV
DATA
DAN ANALISIS
A. DATA
Berikut ini data hasil pengamatan
beberapa bunga tunggal :
No
|
Gambar
bunga
|
Diagram
|
Keterangan
|
|||
1.
|
Bunga Kamboja
|
|
Kaliks : 5 sepal
Corola : 5 petal
Andresium: 5 stamen
Gynesium : 1 kapal
(banci)*K5 C(5) A(5) G1
|
|||
2.
|
Bunga Pasiflora
|
Kaliks : 3 sepal
Corola : 9 petal
Andresium: 5 stamen
Gynesium : 3 kapal
(banci)↑K3 C9 A5 G3
|
||||
No
|
Gambar
bunga
|
Diagram
|
Keterangan
|
|||
3.
|
Bunga Canna
|
|
Kaliks : 3 sepal
Corola : 3 petal
Andresium: 5 stamen
Gynesium : 3 kapal
(banci)↑K3 C3 A5 G3
|
|||
4
|
Bunga Turi
|
Kaliks : 2 sepal
Corola : 5 petal
Andresium: 5 stamen
Gynesium : 1 kapal
(banci)↑K2 C5 A(5) G1
|
||||
5
|
Bunga Mentega
|
|
Kaliks : 5 sepal
Corola : 5 petal
Andresium: 5 stamen
Gynesium : 1 kapal
(banci)↑K5 C(5) A5 G1
|
Berikut ini data hasil pengamatan
beberapa bunga majemuk :
No
|
Gambar
bunga
|
Keterangan
|
|||
1.
|
Bunga Matahari
|
Tipe perbungaan :
Rasemosa
Simetri banyak
|
|||
2.
|
Bunga Palem
|
Tipe perbungaan : Rasemosa
Simetri
2
|
|||
No
|
Gambar
bunga
|
Keterangan
|
|||
3.
|
Bunga Melati
|
Tipe perbungaan :
Rasemosa
Simetri
banyak
|
|||
4.
|
Bunga Dadap Merah
|
Tipe perbungaan :
Rasemosa
Simetri 2
|
|||
5.
|
Kembang Merak
|
Tipe perbungaan :
Rasemosa
Simetri banyak
|
B.
ANALISIS
Sesuai dari hasil pengamatan yang kelompok kami lakukan, kami
memperoleh data dari bunga canna dimana bunga tersebut termasuk bunga
bisexsualis, karena memiliki benang sari 4 steril dan 1 fertil dan memiliki 3
kapal putik serta memiliki simetri banyak bunga ini pun termasuk jenis bunga
yang lengkap karena didukung oleh bagian yang lengkap berupa kaliks, corola,
andresium, dan gynosium. selanjutnya, bunga casiflora termasuk bunga
bisexsualis, karena memiliki andresium 5 stamen dan memiliki 1 kapal gynesium serta
memiliki simetri banyak, bunga ini pun termasuk jenis bunga yang lengkap karena
didukung oleh bagian yang lengkap berupa kaliks, corola, andresium, dan
gynosium. bunga kamboja termasuk bunga bisexsualis, karena memiliki andresium 5
stamen dan memiliki 1 kapal gynesium serta memiliki simetri banyak, bunga ini
pun termasuk jenis bunga yang lengkap karena didukung oleh bagian yang lengkap
berupa kaliks, corola, andresium, dan gynosium. Dilanjutkan oleh bunga turi
yang termasuk bunga bisexsualis, karena memiliki andresium 5 stamen dan
memiliki 1 kapal gynesium serta memiliki simetri tunggal, bunga ini pun
termasuk jenis bunga yang lengkap karena didukung oleh bagian yang lengkap
berupa kaliks, corola, andresium, dan gynosium. Selanjutnya bunga mentega yang termasuk
bunga banci, karena memiliki andresium dan memiliki gynesium serta memiliki
simetri tunggal, bunga ini pun termasuk jenis bunga yang lengkap karena
didukung oleh bagian yang lengkap berupa kaliks, corola, andresium, dan
gynosium.
Selanjutnya yaitu bunga majemuk dimana ada bunga matahari yang
termasuk bunga majemuk sederhana yang tak terbatas (inderteminate) atau tipe
rasemosa dimana bunga majemuk tersebut ibu tangkainya dapat tumbuh terus,
dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai
susunan “acropetal” dan berbentuk bonggol, tangkai perbungaan, rakis dan
braktea dari bunga matahari ini menjadi satu berada dalam bawah bunga
keseluruhan, tetapi brakteol dan kuntum bunganya berada di atas braktea dari
bunga tersebut dan berjejer rapi membulat. bunga palem yang juga termasuk bunga
majemuk sederhana yang tak terbatas (inderteminate) atau tipa rasemosa dimana
bunga majemuk tersebut ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang
yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” dengan
bunganya yang menguntai ke bawah, posisi dari tangkai perbungaan berada sangat
dibawah bersanding dengan braktea, sedangkan posisi rakis berada agak diatas
dan memiliki banyak brakteol, yang ditumbuhi satu kuntum bunga dan dapat terus
tumbuh lagi dengan jumlah yang hampir sama dengan rakis yang sebelumnya
sebelumnya. Selanjutnya bunga melati yang juga termasuk bunga majemuk sederhana
tetapi bertipe terbatas (determinate) atau tipa semosa dimana ujung ibu
tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkainya mempunyai
pertumbuhan yang terbatas, bentuk tangkai perbungaannya pun satu berada di
bawah ditemani dua buah braktea, sedangkan rakis dari bunga melti ini sudah
memiliki jumlah yang tetap yang tidak dapat bertambah lagi dan terdiri dari
brakteol yang bisanya satu brakteol itu memiliki tiga kuntum bunga yang
posisinya selalu sama dengan brakteol yang lain. Lalu bunga dadap merah yang
juga termasuk bunga majemuk sederhana yang tak terbatas (inderteminate) atau
tipa rasemosa dimana bunga majemuk tersebut ibu tangkainya dapat tumbuh terus,
dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai
susunan “acropetal” dimana pada bunga itu memiliki ciri bulir yang punyai ciri
tandan dengan bunga-bunga individual tak bertangkai, posisi dari tangkai
perbungaannya pun berada sangat dibawah bersanding dengan braktea sehingga
dapat dikatakan hampir mirip dengan bunga palem, posisi dari rakis pun berada
agak diatas dan memiliki banyak brakteol, dimana brakteol tersebut juga
memiliki kuntum bunga dengan jumlah yang banyak dalam satu titik brakteol,
serta dapat terus tumbuh lagi dengan jumlah yang hampir sama dengan brakteol
sebelumnya. Dan yang terakhir yaitu bunga kembang merak yang juga termasuk
bunga majemuk sederhana yang tak terbatas (inderteminate) atau tipa rasemosa
dimana bunga majemuk tersebut ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan
cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan
“acropetal” dimana pada bunga itu membentuk seperti piramida atau berjenis
tandan, posisi dari tangkai perbungaan berada sangat dibawah dengan ditumbuhi
braktea, begitu pula pada posisi rakis juga berada melekat pada tangakai
perbungaan dan memiliki banyak brakteol, dimana satu brakteol tersebut juga
memiliki satu kuntum bunga.
C.
PEMBAHASAN
Ø BUNGA
TUNGGAL
1. Bunga
Kamboja
Klasifikasi ilmiah Bunga
Kamboja
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Plumeria
Spesies : Plumeria acuminata
Kamboja merupakan daun yang tidak lengkap karena pada bagian
daunnya hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina) tanpa
memiliki upih daun (vagina). Bangun daun (circumscriptio) berbentuk sudip
(spathulatus), dikatakan sudip karena seperti bangun bulat telur, tepi daun
(margo) rata (integer), ujung daun (apex) tumpul (obtusus) karena pada tepi
daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik
pertemuan. Pada bagian pangkal (basis) runcing (acutus), pangkal daun ini
biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset dan belah ketupat,
permukaan daun licin suram (laevis apacus), susunan tulang daun menyirip,
dikatakan menyirip karena mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal
ke ujung, dan merupakan terusan tangkai daun, dari ibu tulang daun ini ke
samping keluar tulang-tulang cabang. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan
diperoleh hasil bahwa pada bunga komboja terdapat kaliks 5 sepal, Corolla 5
petal, andresium 5 stamen dan gynesium 1 carpel. Sehingga diperoleh rumus bunga
: (banci)*K5 C(5) A(5) G1.
2. Bunga
passiflora
Klasifikasi ilmiah bunga
passiflora
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas :
Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Passifloraceae
Genus : Passiflora
Spesies : Passiflora foetida L.
Bunga Passiflora merupakan bunga tunggal yang tumbuh dari ketiak
daun, merupakan bunga sempurna (hermaprodit), helaian ganda, kelopak lonjong,
berlepasan, ujung membulat,panjang 2-3 cm, hijau, benang sari jumlah banyak,
ungu, mahkota berlepasan, bentuk oval, ujung membulat. Daun tunggal, bertangkai 1–3 cm, berambut
panjang. Helaian daun bundar telur, berbagi tiga, bertepi rata atau bergigi
tidak dalam, dengan ujung-ujung meruncing, pangkal daun bentuk jantung, 3,5-13
× 4,5–14 cm. Bunga dengan kelopak tambahan berupa daun pembalut 3 helai,
berbagi menyirip rangkap dengan taju serupa benang teranyam, 1–3 cm.
Tabung kelopak bentuk lonceng lebar. Daun mahkota dengan mahkota tambahan,
memanjang 1,5-2,5 cm, putih cerah sering dengan warna ungu di tengahnya.
Tangkai sari pada pangkalnya berlekatan, juga dengan putiknya. Dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pada bunga komboja
terdapat kaliks 3 sepal, Corolla 9 petal, andresium 5 stamen dan gynesium 3
carpel. Sehingga diperoleh rumus bunga (banci)↑K3
C9 A5 G3
3. Bunga
Canna
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub
Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Cannaceae
Genus :
Canna
Spesies : Canna indica L.
Bunga Canna atau bunga tasbih merupakan karangan bunga yang kerap
kali bercabang, bunga dalam bulir atau tandan. Tangkai pendek, kelopak daun
tidak sama. Kerap kali berwarna serupa mahkota, panjang antara 1 –15 cm. Bunga
tasbih adalah bunga banci, bunganya tidak simetris, Termasuk bunga majemuk
dalam karangan bunga berbentuk tandan (racemus), bunga muncul pada ujung
batang. Termasuk bunga bisexualis, kelamin bunga terdiri dari benang sari 4
steril 1 fertil, berbentuk lembaran mahkota bunga disebut stamenidium. Putik
berbentuk pipih, letak ovarium inferum, yang terdiri dari 3 carpellum, 3
loculus, 3 ovulum. Letak ovarium axilaris. Terdapat perhiasan bunga berupa
corolla 3 petal lepas, calyx 3 sepal lepas.. Rumus bunga tasbih adalah ↑K3 C3 A5 G3.
4. Bunga
Turi
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping
dua / dikotil)
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku
polong-polongan)
Genus : Sesbania
Spesies : Sesbania grandiflora
Turi merupakan pohon yang berkayu lunak dan berumur pendek.
Tingginya dapat mencapai 5-12 m. Akarnya berbintil-bintil yang gunanya untuk
menyuburkan tanah. Bunganya besar dan keluar dari ketiak daun. Bunganya besar
dan apabila mekar, berbentuk seperti kupu-kupu. Warna bunganya ada yang merah
dan ada juga yang putih. Ada juga yang berwarna gabungan kedua-duanya. Letaknya
menggantung dengan 2-4 bunga yang bertangkai, dan kuncupnya berbentuk sabit.
Rantingnya menggantung, kulit luar berwarna kelabu hingga kecoklatan. Kulit
luarnya ini tidak rata dengan alur membujur dan melintang tidak beraturan
dengan lapisan gabus yang mudah terkelupas. Pada bagian dalam, batangnya
berlendir dan berair yang berwarna merah, dan rasanya pahit.Percabangan baru
keluar apabila sudah panjangnya sudah 5 meter. Daunnya majemuk dan
tersebar.Memiliki daun penumpu sepanjang 1/2-1 cm. Anak daunnya bentuknya
jorong memanjang, rata, dan menyirip genap. Panjang daun 20-30 cm. Tangkainya
pendek, dan setiap tangkai berisi 20-40 pasang anak daun. Warna bunganya ada
yang merah dan ada juga yang putih. Bunga turi merupakan bunga tunggal dengan bentuk
umum bunga zygomorp, kelamin bunga bisexualis. Perhiasan bunga terdiri dari
calyx 2 sepal gamosepalus, corolla 5 petal. Kelamin bunga terdiri atas stamen
dan pystilum. Andresium berjumlah 5 stamen dan gynesium 1 kapal. Dengan rumus
bunga sebagai berikut : (banci)↑K2 C5 A(5) G1.
5. Bunga
Mentega
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi :
Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas : Dilleniidae
Ordo :
Ebenales
Famili : Ebenaceae
Genus : Diospyros
Spesies : Diospyros blancoi
Bunga oleander atau bunga mentega tumbuh dengan baik di daerah
subtropis, yang digunakan sebagai tanaman hias. Nerium oleander dapat tumbuh
pada suhu -10ºC dan juga pada iklim dingin. Bunga berwarna putih atau kelabu,
merah ke ungu atau kuning kemerahan. Mempunyai diameter 2,5-5 cm. Bunga
oleander memiliki 3 bagian yang disebut limbus yang terbagi menjadi 5 bagian
(atas), faux yang membentuk suatu tonjolan, dan tubus yang membentuk pipa yang
berhubungan langsung dengan dasar bunga. Kuncup bunga oleander memutar
(kontortus). Getah Bunga oleander dapat menyebabkan iritasi kulit, iritasi pada
mata, dan reaksi alergi yang ditandai oleh infeksi kulit . Dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pada bunga komboja
terdapat kaliks 5 sepal, Corolla 5 petal, andresium 5 stamen dan gynesium 1
carpel. Sehingga diperoleh rumus bunga (banci)↑K5 C(5) A5 G1
BUNGA
MAJEMUK
1.
Bunga Matahari
Klasifikasi
ilmiah
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Super
Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping
dua)
Sub
Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Helianthus
Spesies : Helianthus annuus L.
Bunga matahari(Helianthus aInnus) adalah bunga majemuk tak terbatas
(rasemosa) bersimetri, termasuk bunga bongkol, bunga terletak pada ketik
daun,termasuk bunga lengkap,adapun bagian-bagian bunga yaitu; benag sari,
tangakai bunga,dan dasar bunga.
Bunga Matahari memiliki diameter bunga dapat sampai 30 cm, dengan
mahkota berbentuk pita disepanjang tepi cawan dengan ukuran melintang antara 10
hingga 15 sentimeter, berwarna kuning, dan di tengahnya terdapat bunga - bunga
yang kecil berbentuk tabung, warnanya coklat. Bila dibuahi, bunga-bunga kecil
ini menjadi biji - bijinya yang berwarna hitam bergaris - garis putih itu
berkumpul di dalam cawan. Bila sudah matang, biji - biji ini mudah dilepaskan
dari cawannya. Bunga Matahari dikenal tumbuh ke arah matahari, perilaku ini
dikenal dengan istilah heliotropik. Pada malam hari, bunga itu tertunduk ke
bawah. Dari hasil pengamtan yang telah kami lakukan nampak braktea pada bunga
matahari yaitu daun pelindung pada pada ibu tangkai bunga majemuk atau
cabang-cabangnya sedangkan untuk brakteol tidak tampak karena tertutup bunga
yang rimbun.
2. Bunga
Palem
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Liliopsida
Ordo :Arecales
Famili :Arecaceae
Genus : Chrysalidocarpus
Spesies :C. lutescens
Nama
binomial : Chrysalidocarpus lutescens
Bunga Palem Merupakan tumbuhan berbunga banyak (planta
multiflora) Terletak di ketiak daun (flos lateralis) merupakan bunga
majemuk Tipe perbungaan merupakan Bunga majemuk tak berbatas
(inflorescentiaracemosa) Bunga majemuk tak berbatas tipe bunga tongkol
majemuk Ibu tangkai bunga (pedunculus) bercabang-cabang dan masing-masing
cabang merupakan bagian dengan susunan seperti tongkol pula. Bunga tongkol
majemuk sebelum mekar diselubungi oleh seludang (spatha) yang besar,
tebal, dan kuat. Tidak terdapat tangkai bunga (pedicellus). Bunga Palem
merupakan bunga yang simetri.
Anak bunga terletak pada cabang-cabang ibu tangkai bunga Terdapat
bractea yang meluruh ketika bunga tumbuh. Bractea bertipe spatha,
memiliki bracteole yang tetap melekat pada cabang ibu tangkai bunga. Bunga
palem merupakan bunga lengkap (flos completes), yang termasuk dalam bunga banci
(hermaphrodite).
3. Bunga
Melati
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas : Asteridae
Ordo : Scrophulariales
Famili : Oleaceae
Genus : Jasminum
Spesies :
Jasminum sambac
Bunga melati merupakan bunga majemuk, memilki
ibu tangkai bunga yang keluar dari ketiak daun. Tipe perbungaan semosa. Susunan
bunganya menyirip dan berhadapan. Bagian-bagian bunganya terdiri dari tangkai
anak bunga yang di ujungnya terdapat daun pelindung, disambung dengan tangkai
bunga. Bunga melati mempunyai andrecium (alat kelamin jantan) ditandai dengan
adanya stamen yang terdiri dari kepala sari, tangkai sari, kotak sari, dan
serbuk sari dan juga mempunyai alat kelamin betina yang terdiri dari kepala
putik, tangkai putik dan bakal buah. Namun alat kelamin ini tidak produktif
sehingga tidak menghasilkan buah. Posisi stamen berada dalam rongga tangkai
bunga, tidak terlalu terlihat dan untuk mengamatinya harus membelah bunganya
terlebih dahulu. Posisi kepala putik lebih pendek dibandingkan kepala sarinya.
Tipe perbungaan melati yaitu rasemosa yang ditandai dengan adanya kuncup bunga
yang bisa bekembang menjadi bunga. Braktea dan brakteol pada bunga melati dapat
diamati. Braktea berupa daun pelindung yang terdapat di ibu tangkai bunga
majemuk atau cabang-cabangnya edangkan brakteol merupakan daun pelindung yang
berukuran kecil dan tumbuh pada tangkai bunga majemuk
4. Bunga
Dadap Merah
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Erythrina
Spesies : Erythrina crista-galli
Bunga
dadap merah merupakan bunga-bunga yang tersusun dalam tandan berbentuk kerucut,
yang terletak di ujung pada cabang berdaun, tunggal, tegak, panjang 40-60 cm,
biasanya muncul saat daun berguguran. Tipe perbungaannya adalah rasemosa. Mahkotanya
berwarna merah jingga hingga merah gelap sehingga menarik banyak burung
berdatangan untuk menyerbukinya. Kelopak berbentuk bulat telur terbalik yang
melebar, ujung kelopak seperti layu, sayap dan lunas putih kehijauan dengan
ujung berwarna merah. Kelopaknya disebut gamosepalous seperti bidal merah
kecil. Mahkota seperti yang lainnya yaitu seperti kacang-kacangan pada umum,
berbentuk kupu-kupu namun kelopak besar disebut standar, disusun di bagian
bawah. Dua dari kelopak yang disebut sayap berukuran kecil dan tersembunyi di
dalam kelopak tersebut. Dua kelopak yang tersisa sebagian bersama-sama
membentuk carina yang melindungi organ reproduksinya. Androecium terdiri dari
sepuluh benang sari, satu bebas dan sembilan dipersatukan oleh filamen
(androecium gynostemial). Gymnaeciumnya terdapat dan melekat diantara benang
sari seperti pisau dalam sarungnya. . Dari hasil pengamtan yang telah kami
lakukan nampak braktea pada bunga matahari yaitu daun pelindung pada pada ibu
tangkai bunga majemuk atau cabang-cabangnya. Brakteol merupakan daun pelindung
yang berukuran kecil dan tumbuh pada tangkai bunga majemuk juga namapak pada
bunga dadap merah.
5. Kembang
Merak
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Caesalpiniaceae
Genus : Caesalpinia
Spesies : Caesalpinia pulcherrima
Dari hasil pengamtan yang telah
kami lakukan nampak braktea pada bunga kembang merak yaitu daun pelindung pada pada
ibu tangkai bunga majemuk atau cabang-cabangnya . Bunga kembang merak
(Caesalpinia pulcherrima) merupakan bunga majemuk yaitu bunga majemuk tak
terbatas (rasemosa) karena ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan
cabang – cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan
mempunyai susunan acropental. Bunga merak ini mempunyai bagian-bagian yang
kompleks seperti kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Dilihat dari alat
generatifnya, bunga kembang merak adalah bunga sempurna karena memiliki benang
sari dan putik. Susunan bunga majemuk nya yaitu tandan (recemes/botrys).
Mahkota bunga merak (Caesalpinia pulcherrima) mempunyai fungsi untuk menarik
perhatian serangga agar datang untuk membantu proses penyerbukan. Fungsi bunga
merak yaitu untuk mengobati kejang pada anak , untuk mengobati sariawan, untuk
mengobati perut kembung, mengobati luka memar, panas dalam, radang hati
dan diare.
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Bunga
adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat perbanyakan generatif. Bunga
merupakan modifikasi cabang. Pada umumnya bunga memiliki 4 organ utama, yaitu:
kelopak (kaliks), mahkota (corola), benang sari (andresium) dan putik (gynesium).
Berdasarkan tipenya, bunga dibagi menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada
bunga tunggal, satu tangkai hanya mendukung satu bunga, sedangkan pada bunga
majemuk, satu tangkai mendukung banyak bunga. Pada pengamatan kami, yang
termasuk bunga tunggal adalah bunga kamboja, bunga passiflora, bunga canna,
bunga turi dan bunga kamboja. Dari kelima bunga tunggal yang kami amati,
semuanya memiliki alat kelamin yang lengkap yaitu benang sari (jantan) dan
bentina (putik). Sedangkan yang termasuk bunga majemuk adalah bunga bunga
matahari, bunga palem, bunga melati, bunga dadap merah dan bunga kembang merah.
Tipe perbungaan pada bunga majemuk juga berbeda-beda, ada yang tipe
perbungaannya rasemosa dan semosa. Yang termasuk tipe perbungaan rasemosa
adalah bunga matahari, bunga palem, bunga dadap merah dan bunga kembang merah
karena sumbu utama tumbuhan tak terbatas, tumbuh terus menerus dari bawah ke
atas atau dari tepi ke tengah. Sedangkan yang termasuk tipe perbungaan semosa
hanya bunga melati karena sumbu utama tumbuhan tumbuhnya terbatas. Bunga
majemuk juga memiliki braktea, brakteol dan rachis yang bertugas untuk
pelindung baik cabang maupun ibu tangkainya.
1.2 Saran
Saran kami pada praktikum kali ini, seharusnya bahan yang
digunakan itu bahan yang mudah dicari, sehingga ketika waktu praktikum bahan
bahan yang digunakan dapat mudah dikumpulkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
Tanpa Tahun. Bunga Dadap Merah (online). Tersedia: http://taman.ideaonline.co.id/index.php/home/read/60/dadap-merah-pemanggil-burung. (diakses tanggal 10 April 2015)
Anonim.
2014. Bunga Melati (online). Tersedia: http://selingkaran.com/news/read/802/2014/12/informasi-lengkap-mengenai-bunga-melati/. (diakses tanggal 10 April 2015)
Kusdianti.
Tanpa tahun. Handout Morfologi Tumbuhan
(online). Tersedia : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196402261989032-R._KUSDIANTI/Handout_mortum_1.pdf (diakses tanggal 12 April 2015)
Tjitrosoepomo, G. 2007. Morfologi Tumbuhan. Gadjah mada University Press. Jogjakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar