Sabtu, 19 Desember 2015

Laporan Praktikum Morfologi Bunga



LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR FUNGSI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
MORFOLOGI BUNGA
Description: 11.jpg
Oleh:
Kelompok 7
                                 Diana Adityawardani                (13030654053)
Laras Desy Setyabudi                (13030654054)
                                 Mohammad Tasroun Nihwan    (13030654057)
                                 Prasetyarini Mustikaratri            (13030654071)
Pendidikan IPA B 2013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015


ABSTRAK

            Pada tanggal 7 April 2015 bertempat di laboratorium IPA Unesa, kami melakukan pengamatan pada morfologi bunga dengan menggunakan metode kepustakaan dimana kami hanya mencari data menggunakan buku dan internet. Dan dari pengamatan yang kami lakukan bunga memiliki 4 organ utama, yaitu: kelopak (kaliks), mahkota (corola), benang sari (andresium) dan putik (gynesium). Berdasarkan tipenya, bunga dibagi menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Yang termasuk bunga tunggal adalah bunga kamboja, bunga passiflora, bunga canna, bunga turi dan bunga kamboja. Dari kelima bunga tunggal yang kami amati, semuanya memiliki alat kelamin yang lengkap yaitu benang sari (jantan) dan bentina (putik). Sedangkan yang termasuk bunga majemuk adalah bunga bunga matahari, bunga palem, bunga melati, bunga dadap merah dan bunga kembang merah. Tipe perbungaan pada bunga majemuk juga berbeda-beda, ada yang tipe perbungaannya rasemosa dan semosa. Yang termasuk tipe perbungaan rasemosa adalah bunga matahari, bunga palem, bunga dadap merah dan bunga kembang merah karena sumbu utama tumbuhan tak terbatas, tumbuh terus menerus dari bawah ke atas atau dari tepi ke tengah. Sedangkan yang termasuk tipe perbungaan semosa hanya bunga melati karena sumbu utama tumbuhan tumbuhnya terbatas. . Bunga majemuk juga memiliki braktea, brakteol dan rachis yang bertugas untuk pelindung baik cabang maupun ibu tangkainya.
Kata kunci : Bunga tunggal,  Bunga majemuk












BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Balakang
Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting untuk perkembangan mahluk hidup. Setiap tumbuhan memiliki akar, batang dan daun. Masing-masing memiliki fungsi utama dalam pertumbuhan sebuah tumbuhan. Selain memiliki ketiganya, tumbuhan juga memiliki bunga.
Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat perbanyakan generatif. Berdasarkan tipenya, bunga dibagi menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada bunga tunggal, satu tangkai hanya mendukung satu bunga, sedangkan pada bunga majemuk, satu tangkai mendukung banyak bunga. Pada umumnya bunga memiliki 4 organ utama, yaitu: kelopak (kaliks), mahkota (corola), benang sari (andresium) dan putik (gynesium). Benang sari terdiri dari tangkai sari (filament), putik (stigma), tangkai putik (style), dan bakal buah (ovary).
Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, bunga dapat digolongkan kedalam :bunga lengkap, yaitu bunga yang memiliki keempat organ bunga (kelopak, mahkota, benang sari dan putik); dan bunga tak lengkap, yaitu bunga yang tidak memiliki salah satu atau lebih organ bunga tersebut Kita tidak akan mengetahui secara jelas atau detail tentang bagian masing – masing bunga, jika tidak melakukan penelitian. Maka dari itu, pada praktikum kali ini, akan dibahas sedikit banyak tentang morfologi bunga tunggal (Planta uniflora) dan bunga majemuk (Planta multiflora)..
1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana bagian-bagian penyusun bunga?
2.      Bagaimana gambar diagram bunga dan rumus bunga?

1.3  Tujuan Percobaan
1.      Mengidentifikasi bagian bagian penyusun bunga
2.      Menggambar diagram bunga dan rumus bunga

BAB II
KAJIAN TEORI
Akar, batang, daun, serta bagian – bagian tumbuhan lainya yang telahdibicarakan di muka, merupakan bagian – bagian yang secara langsung berguna untuk mempertahankan kehidupan (untuk penyerapan makanan, pengolahan bahan – bahan yang diserap menjadi bahan – bahan yang digunakan oleh tumbuhan untuk keperluan hidupnya: pernapasan, pertumbuhan, dll) tumbuhan itu sendiri selama pertumbuhannya, oleh sebab itu alat – alat tersebut seringkali dinamakan pula alat – alat pertumbuhan Atau alat- alat vegetatif.
            Sebelum suatu tumuhan mati, biasanya tumbuhan telah dihasilkan suatu alat, yang nanti akan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Alat – alat yang demikian dinamakan alat perkembangbiakan (organum reproductivum), yang dibedakan dalam 2 golongan: yang bersifat vegetatif dan yang bersifat generatif. Alat perkembangbiakan generatif, bentuk dan susunannya berbeda – beda menurut jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Oleh sebab itu suatu tumbuhan berbiji, jika suda tiba waktu baginya akan mengeluarkan bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian – bagian yang setelah terjadi peristiwa –peristiwa yang disebut: persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang kita sebut buah, yang di dalamnya terkandung biji, dan biji inilah yang nanti akan tumbuh menjadi tumbuhan baru dapatlah dimengerti sekarang , bahwa bunga merupakan suatu bagian tumbuhan yang amat penting. Seperti yang telah berulang kali diketengahka, bagian pokok tubuh tumbuhan hanya ada tiga macam, yaitu akar, batang, dandaun, dan setiap bagian lainnya hanya merupakan penjelmaan ketiga bagian pokok tersebut. Jadi bunga sebagai suatu bagian tumbuhan harus pula merupakan suatu penjelmaan salah satu atau kobinasi ketiga bagian pokok tadi, yang memang demikianlah keadaanya. Dalam uraian mengenal kuncup, telah kita ketahui bahwa ada kuncup yang dapat menjadi bunga yaitu kuncup bunga ( alabastrum atau gema florifera), ada pula yang hanya merupakancabangbaru, ada pula yang menjadi cabang baru dengan bunga.
            Jika memerhatikan susunan suatu bunga , mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun – dau) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat – alat perkembangbiakan. Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga itu  biasanya batangnya lalu berhenti pertumbuhannya, merupakan tangkai dan dasar bunga, sedang daun daunya sebagian tetapbersifat seperti daun, hanya bentuk dan warnanya saja yang berubah, dan sebagian lagimengalami metamorfosis menjadi bagian – bagian yang memainkan peranan dalam dalam peristiwa – peristiwa yang akhirnya akan menghasilkan calon individu baru. Berhubung dengan berhentinya pertumbuhan batang, maka ruas – ruas menjadi amat pendek, sehingga bagian bunga yang merupakan metamorfosis daunnya tersusun amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya bagian – bagian tadi tampaknya seakan – akan tersusun dalam lingkaran – lingkaran. Bertalian dengan letak dan susunan bagian- bagian bunga dibedakan:
a.       Bnga yang bagian – bagiannya tersusunmenurut garis spiral (acyclis), misalnya bunga cepaka Michella champaka L.)
b.      Bunga yang bagian – bagiannya tersusun dalam lingkaran –lingkaran (cyclis), misalnya: bunga terong Solanum melongena L.), bakung (Hymenocallis littoralis Salisb.)
c.       Bunga yang sebagian bagian – bagiannya duduk dalamlingkaran, dan sebagian lain terpancar atau menurut garis spiral (hemicyclis).misalnya bunga sirsat (Anona muricata L.).
Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan, pada bunga terdapat sifat – sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakantugasnya sebagai penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik –baiknya. Umumnya dari suatu bunga sifat – sifat yangamat menarik ialah :
·         Bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian – bagiannya
·         Warnanya
·         Baunya
·         Ada dan tidaknya madu atau zat lain.
Jumlah Bunga dan Tata Letaknya pada Suatu Tumbuhan
            Pada suatu tumbuha, ada kalanya hanya terdapat satu bunga saja, misalnya bunga coklat (Zephyranthus rosea Lindl), tetapi umumnya pada suatu tumbuhan dapat ditemukan banyak bunga.tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja biasanya bunga itu terdapat padaujung batang, jika bunganya banyak,dapat sebagian bunga – bunga tadi terdapat dalam ketiak –katiak daun dan sebagian pada ujung batang – batang ataucabang- cabang. Jadi menurut tempatnya pada tumbuhan, kita dapatmembedakan:
a.       Bunga pada ujung batang (flos terminalis),misalnya bunga coklat tadi,kemban merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz)
b.      Bunga d ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya pada kembangsepatu  (Hibicus rosa-sinensis L.)
Selain dari itu pada suatu tumbuhan dapat kita lihat, bahwa bunganya yang besar jumlahnya itu , dapat:
·         Terpencar atau terpisah – pisah (flores sparsi), misalnya pada kembang sepatu tadi.
·         Berkumpul membentuk suatu rangkaian dengan susunan yang beraneka raagam. Suatu rangkaian bunga dinamakan pula: bunga majemuk (anthotaxis atau inflorescentia), misalnya pada kembang merak tersebut di atas.
BUNGA MAJEMUK (Anthotaxis, Inflorescentia)
            Suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan dari cabanga yang mendukung sejumlah bunga diketiaknya. Pada suatu cabang dengan sejumlah bunga di ketiak jelas kelihatan, bahwa di antara bunga - bunganya sendiri yang terdapat pada cabang – cabang itu terdapat daun – daun biasa yang berguna untuk berasimilasi. Pada suatu bunga majemuk sumbu yang mendukung bunga – bunga yang telah berkelompok itu tidak lagi berdaun, atau jika ada daunnya, daun – daun taditelah mengalami metomorfosis dan tidak lagi berguna untuk sebagai alat untuk asimilasi. Walaupun demikian menurut kenyataanya sering kali tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari cabang yang mempunyai bunga – bunga di ketiak daunya.
            Pada suatu bunga majemuk lazimnya dapat kita bedakan bagian – bagian berikut:
A.    Bagian – bagian yang bersifat seperti batang atau cabang, yaitu:
a.      Ibu tangkai bunga (pedunculus, pedunculus communis atau rhacis), yaitu bagian yang biasanya merupakan terusanbatang atau cabang yang mendukung bunga majemuk tadi. Ibu tangkai ini dapat bercabang, dan cabang – cabangnya bercabanglagi, dapat pula sama sekali tidak bercabang.
b.      Tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya.
c.       Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai bunga, yang mendukung bagian – bagian bunga lainya
Description: http://image.slidesharecdn.com/10slecture-bungamajemuk-kelompok1-150328065552-conversion-gate01/95/ppt-morfologi-tumbuhan-bunga-majemuk-3-638.jpg?cb=1427543888
Gambar bunga majemuk dan bagian – bagiannya

B.     Bagian – bagian yang bersifat seperti daun, a.l.:
a.       Daun – daun pelindung (bractea), yaitu bagian – bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang – cabang Ibu tangkai atau tangkaibunganya,
b.      Daun tangkai (bracteola) yaitu  satu atau dua daun kecil yangterdapat pad tangkai bunga. Pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) biasanya terdapat dua daun tangkai yang letaknya tegak lurus pada bidangmedian, sedang padatumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae) hanya terdapat satu daun tangkai dan letaknya di dalam bidang median,di bagian atas tangkai bunga.
c.       Seludang bunga (spatha), yaitu daun pelindung yang besar , yang seringkali menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belu mekar, misalnya terdapat pada bunga kelapa (Cocos nucifera L.), iles – iles (Amorphophallus variabilis BI.)
d.      Daun – daun pembalut (bractea involucralis, involucrum)yaitu sejumlah daun – daun pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran, terdapat di bawah kelopak, misalnya pada bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinesis L.), kapas (Gossypium sp)
e.       Daun – daun kelopak (sepalae)
f.       Daun – daun mahkota atau daun tajuk (petalae)
g.      Daun – daun tenda bunga (tepalae), jika kelopak dan mahkota sama bentuk dan warnanya
h.      Benang – benang sari (stamina)
i.        Daun – daun buah (carpella)
Bunga majemuk dibedakan menjadi tiga golongan:
a.      Bunga majemuk tak terbatas (inflorecentia racamosa, inflorescentia botryodies atau inflorescentia centripetala), yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus dengan cabang –cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” (semakin muda semakin dekat dengan dengan ujung ibu tangkai), dan bunga – bunga pada buna majemuk ini mekar berturt – turutdari bawah ke atas. Jika ujung ibu tangkai tak mendukung suatu bunga, tampaknya seakan – akan bunga majemuk ini tidak terbatas, lagi pula jika dilihat dari atas, nampka bunga mulai mekar dari pinggir dan yang terakhir mekarnya ialah bunga yang menutup ibu tangkainya. Karena yang mekar mulai dari pinggir menuju ke pusat itulah maka bunga majemuk yang bersifat demikian ini dinamakan: inflorescentia centripetala. Bunga majemuk tak terbatas terdapat misalnya pada: kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.), mangga  (Mangifera indica L.),
b.      Bunga majemuk berbatas  (inflorescentia cymosa atau inforescentia centrifuga, inforescentia definita), yaitu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertubuhan yang terbatas. Ibu tangkai ini dapat pula bercabang –cabang, dan cabang – cabang tadi seperti ibu tangkainya juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya. Pada bunga majemuk yang berbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu pokokatau ibutangkainya, jadi dari tengahke pinggir (jika dilihat dari atas), oleh sebab itu dinamakan: inflorescentia centrifuga
c.       Bunga campuran (inflorescentia mixta), yaitu bunga majemuk yang memperlihatkan baik sifat – sifat bunga majemuk terbatas maupun sifat buga majemuk tak terbatas. Suatu bunga majemuk yang merupakan campuran antara sifat- sifat bunga majemuk berbatas dengan tidak berbatas. Bunga joharmisalnya, ibu tangkai mengadakan percabangan seperti pada suatu malai. Namun cabang – cabangnya bersifat seperti malai rata.
a.Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/da/Offener_Bl%C3%BCtenstand_(inflorescence).svg/47px-Offener_Bl%C3%BCtenstand_(inflorescence).svg.png           b.Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/78/Spirre_(inflorescence).svg/98px-Spirre_(inflorescence).svg.png
gambar bunga majemuk: a. Tak berbatas                    b. Berbatas
Bagian – bagian bunga
            Bunga pada umumnya mempunyai bagian – bagian berikut:
a.       Tangkai bunga (pedicellus), yaitubagian bunga yang masih jelas bersifat batang,padanya seringkaliterdapat terdapat daun – daun peralihan, yaitu bagian – bagian yang menyerupai daun, berwarna hijau yang seakan- akan merupakan peralihan dari daun biasa ke hiasan bunga.
b.      Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas –ruas yang amat pendek, sehingga daun – daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian – bagian bunga yang duduk amatt rapatsatu sama lainbahkan biasanya lalu tampak duduk dalam satu lingkaran.
c.       Hiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang- tulang atau urat – urat yang masih jelas. Biasanya hiasan bunga dapat dibedakan dalam dua bagian yang masing – masingduduk dalam satu lingkara. Jadi bagian – bagian hiasan bunga itu umumnya tersusun dalam dua lingkaran:
1.      Keloak (kalyx) yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasanya berwarna hijau, sewaktu bunga masih kuncup merupakan selubungnya, yangmelindungi kuncup tadi terhadap pengaruh – pengaruh dari luar. Kelopak terdiri atas beberapa daun kelopak (sepala). Daun – daun kelopak pada bunga dapat berlekatan satu sama lain, dapat pula terpisah – pisah.
2.      Tajuk bunga ataumahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi. Warna bagian inilah yang lazimnya merupakan warna bunga. Mahkota bunga bunga terdiri atas sejumlah daun mahkota (petala), yang seperti halnya dengan daun – daun kelopak dapat berlekatan atau tidak..
Pada suatu bunga seringkali tidak kita dapati hiasan bunganya. Unga yang demikian dinamakan bunga telanjang (Euphorbia hirta L.) atau hiasan bunga tadi tidak dapat dibedakan dengan kelopak dan mahkotanya,dengan perkaaan lain kelopak dan mahkotanya sama. Baik bentuk maupun warnanya,. Hiasan bunga yang demikian sifatnya dinamakan: tenda bunga (perigonium), yang terdiri atas sejumlah daun tenda bunga (tepala) , misalnya pada bunga sungsang (Gloriosa superba L.), lilia gereja (Lilium longiflorum Thumb)
d.      Alat – alat kelamin jantan (androecium), bagian ini sesungguhnya juga merupakan metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk sari.Androecium tersiri atas sejumlah benang sari (stamen). Pada bunga benang -  benangsarinya dapat puala bebas atau berlekatan. Ada yang tersusun dalam satu lingkaranadapula yangtersusun dalam dua lingkaran. Pada bagian ini merupakan penjelmaan daun, masih dapat terlihat misalnya pada bunga tasbih. (Canna hybrida Hort.) yang benang sarinya yangmandul berbentuk lembaran -  lembaran menyerupai daun – daun mahkota.
e.       Alat -  alat kelamin betina (gynaecium) yang pada bunga merupakan bagian yang biasanya disebut denganputik (pistillum). Putik juga terdiri atas metamorfosis  daun yang disebut daun buah (carpella). Pada bunga dapat ditemukan satu atau bebrapa putik, dan setiap putik terdiri atas beberapa daun buah. Kalau ada beberapa daun buah, maka biasanya semua akan tersusun lingkaran bagian – bagian bunga yang terakhir.
Melihat bagian – bagian yang terdapat pada bunga (tangkai dan dasar bunganya tidak diperhitungkan ), maka bunga dapat dibedakan dalam:
1.      Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completusl ), yang terdiri atas: 1 lingkaran daun – daun kelopak, 1 lingkaran daun – daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benang- benang  sari dan satu lingkaran daun – daun buah. Bunga yang bagian- bagiannya tersusun dalam 4 lingkaran dikatakan: bersifat tetrasiklk, dan jika bagian – bagiannya tersusun dalam lima lingkaran: pentasiklik.
2.      Bunga tidak lengg=kap atau bunga tidak sepurna (flos incompletus), jika salah satu bagian hiasan bunganya atau salah satu alat kelaminnya tidak ada. Jika bunga tidak mempunyai hiasan bunga, maka bunga itu disebut telanjang (nudus), jika hanya mempunyai hanya salah satu dari kedua macam alat kelaminnya, dinamakanberkelamin tunggal (unisexualis).
Bunga yang mempunyai tenda bunga (perigonium), jadi jika kelopak dan mahkotanya sama bentuk maupun rupanya, seringkali dianggap sebagaibunga yang tidak lengkap pula.

Description: D:\DATA-RINI\semester 4\sfpt\shtkty.jpg

Description: D:\DATA-RINI\semester 4\sfpt\bndmjty.jpg
Simetri pada Bunga
            Simetri adalah sifat suatu benda atau badan yang juga biasa disebut untuk bagian – bagian tubuhtubuhan (batag, daun, maupun bunga), jika benda tadi oleh sebuah bidang dapat dibagimenjadi dua bagian, sedemikian rupa, sehingga kedua bagian itu saling dapat menutupi. Jadi seandainya bidang itu kita jadikan tempat untuk melipat, maka benda tadi dapat dijadikan suatu benda yangyang setangkup atau simetris. Dapat pula dikatakan demikian: bidag pemisah tadi dapatdianggap merupakan sebuah cermin datar dan bagian yang satu merupakan bayangan cermin bagian lainnya. Bidang yang daat dibuat untuk memisahkan suatu benda dalam dua bagian yang satu sama lain merupakan bayangannya dalam cermin datar tadi dinamakan, bidang simetri.
            Bunga sebagai suatu bagian tubuh tumbuhan dapat pula mempunyai sifat tersebut diatas, dan bertalian dengan simetri itu dapat dibedakan menjadi bunga yang:
a.       Asimetris atau tidak simetris, jika pada bunga hanya dapat dibuat satu bidang simetri dengan jalan apapun juga, misalnya bunga tasbih (Canna hybrida Hort.)
b.      Setangkup tanggal ( monosimetris atau zygomorphus), jika pada bunga hanya dapat dibuat satu bidang simetri saja yang membagi bunga tadi menjadi dua bagian yang setangkup.  Sifat ini biasanya ditunjukkan dengan lambang anak panah.
Bergantung pada letaknya bidang simetri,bunga yang simetri dapat dibedakan lagi dalam 3 macam:
1.      Setangkup tegak, jika bidang simetrinya berimpit dengan bidang median,misalnya, bunga telang (Clitoria ternatea L)
2.      Setangkup mendatar, jika bidang simetrinya tegak lurus pada bidangmedian, dan tegak  lurus pula pada arahvertikal, misalnya bunga Corydalis.
3.      Setangkup miring, jika bidang simetrinya memotong bidangmedian denga sudut yang lebih kecil (lebih besar) dari 900 misalnya bunga kecubung (Datura metel L.)
c.       Setangkup menurut dua bidang (bilateral simetris atau disimetris), dapat pula dikatakan setangkup ganda, yaitu setangkup bunga yang dapat dijadikan dua bagian yang setangkup menurt dua bidang simetri yang tegak lurus satu sama lain,misalnya bunga lobak (Rothanus sativus L.) dan bunga tumbuuhan lain yang sesuku (Cruciferae)
d.      Beraturan atau bersimetri banyak (polysimetris, regularis, atauactinomorphus), yaitu jika dapat dibuatbanyak dibidang simetri untuk membagi bunga itu dalam dua bagiannya yang setangkup, misalnya bunga lilia gerej (Lilium longiflorum Thunb). Bunga yang beraturan seringkali ditunjukkan dengan lambang bintang.











BAB III
RANCANGAN PERCOBAAN

A.    Alat dan Bahan
1.      Bunga canna
2.      Bungapasflora
3.      Bunga kamboja
4.      Bunga turi
5.      Bunga mentega
6.      Bunga matahari
7.      Bunga palem
8.      Bunga melati
9.      Bunga dadap merah
10.  Bunga kembang merak

B.     Rancangan  Percobaan
Percobaan Bunga Tunggal

Bunga canna dipetik
Description: http://lexyleksono.files.wordpress.com/2013/09/dsc01020.jpg      
Kemudian diamati



Bunga canna passiflora

Kemudian diamati
Kemudian diamati
 Description: https://s2.bukalapak.com/system/images/5/1/6/5/1/4/2/large/passiflora-merah.jpg 

Bunga kamboja
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/ff/Bunga_Kamboja_(Plumeria_sp).JPG 

Bunga Turi
  Description: http://cdn.bisnisukm.com/2013/04/ilustrasi-keripik-kembang-turi.jpg    
Bunga mentega


Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7f/Bunga_Mentega_Nerium_oleander.jpg








 


      


Kemudian semua bunga diamati














Percobaan Bunga Majemuk
Bunga matahari
Description: https://ahnku.files.wordpress.com/2013/07/img_8869-001.jpg

Bunga palem
Description: https://jepretanhape.files.wordpress.com/2009/03/bunga-palem-2854.jpg

Bunga melati
Description: http://selingkaran.com/wp-content/uploads/2014/12/gambar-bunga-melati-2.jpg







Bunga  dadap merah
Description: http://taman.ideaonline.co.id/system/images/dadap_merah2.JPG

Bunga kembang merak
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilbJy7ReWLZLrc_R4pKBwjCtFnByRlTco6BbnCj0pUnAtCp6veWRLNqp0QFukoaShW_v7TpaN0Y4yGjJOMOwWnwn50vxxAl6KKm0To1-BP3PTntP9FzmQ7LOPWDDODbGi7xeO3prLGL_9J/s1600/starr-030612-0018.jpg











 


      


Kemudian semua bunga diamati







C.     Alur Kerja
Pengamatan Bunga Tunggal
Bunga canna, bunga pasiflora, bunga kamboja, bunga turi, mentega
Jdiamati, ditentukan jenis kelamin dan simetri bunganya
Bagian – bagian penyusun bunga
J digambar
Diagram bunga
 J digambar

Pengamatan Bunga Majemuk

Bunga matahari, palem, melati, dadap merah kembang merak



 
                                                                             L diamati
                                                                             J ditentukan tipe perbungaanya
                                                                             J digambar





D.    Langkah kerja
Pengamatan bunga majemuk
1.      Mengamati semua spesimen yang telah diperoleh
2.      Menentukan tipe perbungaanya
3.      Menggambar tipe perbungaannya, raktis, braktea, brakteol, dan kuntum bunga

Pengamatan bunga tunggal
1.      Mengamati semua spesimen yang telah diperoleh
2.      Menentukan jenis kelamin dan simetri bunganya
3.      Menggambar dan menentukanbagian  bagian penyusunya
4.      Menggambar diagram bunga beserta rumus bunganya.















BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A.     DATA
Berikut ini data hasil pengamatan beberapa bunga tunggal :
No
Gambar bunga
Diagram
Keterangan
1.        
Bunga Kamboja


Description: https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpa1/v/t35.0-12/10496012_1130397906986753_8172550973014918369_o.jpg?oh=8215541b589441f0809ff6218535c626&oe=552DAFBF&__gda__=1429096324_182b7be30c73cfe9b3b188153a5ee88f
 













Kaliks : 5 sepal
Corola : 5 petal
Andresium: 5 stamen
Gynesium : 1 kapal

(banci)*K5 C(5) A(5) G1
2.        
Bunga Pasiflora


Description: https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpf1/v/t35.0-12/11149615_1130397203653490_2476049318809070882_o.jpg?oh=ca5265ce57a61cfb6310973ac0b28fd2&oe=552DEB44&__gda__=1429057743_60e40e856bb087019a873139a9c250e9
 













Text Box: GynesiumText Box: Andresium
Kaliks : 3 sepal
Corola : 9 petal
Andresium: 5 stamen
Gynesium : 3 kapal

(banci)↑K3 C9 A5 G3
No
Gambar bunga
Diagram
Keterangan
3.        
Bunga Canna

Text Box: KaliksText Box: Corola
Kaliks : 3 sepal
Corola : 3 petal
Andresium: 5 stamen
Gynesium : 3 kapal

(banci)↑K3 C3 A5 G3
Description: https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xft1/v/t35.0-12/11098000_1130399386986605_513187571210901673_o.jpg?oh=86f0775230027a9231c96e0c1981a34a&oe=552E38B7&__gda__=1429059013_ad1b9074ea31d484eda64a3f48cd20574
Bunga Turi












 






Text Box: Corola
Kaliks : 2 sepal
Corola : 5 petal
Andresium: 5 stamen
Gynesium : 1 kapal

(banci)↑K2 C5 A(5) G1
5
Bunga Mentega




Text Box: KaliksText Box: Corola
Kaliks : 5 sepal
Corola : 5 petal
Andresium: 5 stamen
Gynesium : 1 kapal

(banci)↑K5 C(5) A5 G1
Berikut ini data hasil pengamatan beberapa bunga majemuk :

No
Gambar bunga
Keterangan
1.        
Bunga Matahari


Description: https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpf1/v/t35.0-12/11157573_1130397476986796_4804002426219070724_o.jpg?oh=22c0a2cfe49997b3388fb49a2b40e79f&oe=552E253B&__gda__=1429072432_666ee16f383b0d6d03bea7af55d231e5
 











Tipe perbungaan : Rasemosa
Simetri banyak
2.        
Bunga Palem


Description: https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpf1/v/t35.0-12/11094765_1130398563653354_2497351604670647177_o.jpg?oh=bc1169a9555c375c6546fed89b31037e&oe=552DC71C&__gda__=1429095895_3307822c4cde5c319eaee0c0a7aedb53
 

















Tipe perbungaan : Rasemosa
Text Box: RakhisText Box: brakteolSimetri 2
No
Gambar bunga
Keterangan
3.        
Bunga Melati
Description: http://gambargambarbunga.com/wp-content/uploads/2012/10/foto-bunga-melati-di-malam-hari.jpg 









Tipe perbungaan : Rasemosa
Text Box: brakteolText Box: brakteaSimetri banyak
4.        
Bunga Dadap Merah



Tipe perbungaan : Rasemosa
Text Box: rakhisText Box: brakteolText Box: brakteaSimetri 2
5.        
Kembang Merak


Description: https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpf1/v/t34.0-12/20385_1130398070320070_4749867341273811504_n.jpg?oh=632f132e7dbb5ceb86df36f3c637da0e&oe=552E0E50&__gda__=1429084538_c1eed99cc64fda783febbff8d5b2810f
 
















Tipe perbungaan : Rasemosa
Text Box: rakhisText Box: brakteaSimetri banyak

B.     ANALISIS
Sesuai dari hasil pengamatan yang kelompok kami lakukan, kami memperoleh data dari bunga canna dimana bunga tersebut termasuk bunga bisexsualis, karena memiliki benang sari 4 steril dan 1 fertil dan memiliki 3 kapal putik serta memiliki simetri banyak bunga ini pun termasuk jenis bunga yang lengkap karena didukung oleh bagian yang lengkap berupa kaliks, corola, andresium, dan gynosium. selanjutnya, bunga casiflora termasuk bunga bisexsualis, karena memiliki andresium 5 stamen dan memiliki 1 kapal gynesium serta memiliki simetri banyak, bunga ini pun termasuk jenis bunga yang lengkap karena didukung oleh bagian yang lengkap berupa kaliks, corola, andresium, dan gynosium. bunga kamboja termasuk bunga bisexsualis, karena memiliki andresium 5 stamen dan memiliki 1 kapal gynesium serta memiliki simetri banyak, bunga ini pun termasuk jenis bunga yang lengkap karena didukung oleh bagian yang lengkap berupa kaliks, corola, andresium, dan gynosium. Dilanjutkan oleh bunga turi yang termasuk bunga bisexsualis, karena memiliki andresium 5 stamen dan memiliki 1 kapal gynesium serta memiliki simetri tunggal, bunga ini pun termasuk jenis bunga yang lengkap karena didukung oleh bagian yang lengkap berupa kaliks, corola, andresium, dan gynosium. Selanjutnya bunga mentega yang termasuk bunga banci, karena memiliki andresium dan memiliki gynesium serta memiliki simetri tunggal, bunga ini pun termasuk jenis bunga yang lengkap karena didukung oleh bagian yang lengkap berupa kaliks, corola, andresium, dan gynosium.
Selanjutnya yaitu bunga majemuk dimana ada bunga matahari yang termasuk bunga majemuk sederhana yang tak terbatas (inderteminate) atau tipe rasemosa dimana bunga majemuk tersebut ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” dan berbentuk bonggol, tangkai perbungaan, rakis dan braktea dari bunga matahari ini menjadi satu berada dalam bawah bunga keseluruhan, tetapi brakteol dan kuntum bunganya berada di atas braktea dari bunga tersebut dan berjejer rapi membulat. bunga palem yang juga termasuk bunga majemuk sederhana yang tak terbatas (inderteminate) atau tipa rasemosa dimana bunga majemuk tersebut ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” dengan bunganya yang menguntai ke bawah, posisi dari tangkai perbungaan berada sangat dibawah bersanding dengan braktea, sedangkan posisi rakis berada agak diatas dan memiliki banyak brakteol, yang ditumbuhi satu kuntum bunga dan dapat terus tumbuh lagi dengan jumlah yang hampir sama dengan rakis yang sebelumnya sebelumnya. Selanjutnya bunga melati yang juga termasuk bunga majemuk sederhana tetapi bertipe terbatas (determinate) atau tipa semosa dimana ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkainya mempunyai pertumbuhan yang terbatas, bentuk tangkai perbungaannya pun satu berada di bawah ditemani dua buah braktea, sedangkan rakis dari bunga melti ini sudah memiliki jumlah yang tetap yang tidak dapat bertambah lagi dan terdiri dari brakteol yang bisanya satu brakteol itu memiliki tiga kuntum bunga yang posisinya selalu sama dengan brakteol yang lain. Lalu bunga dadap merah yang juga termasuk bunga majemuk sederhana yang tak terbatas (inderteminate) atau tipa rasemosa dimana bunga majemuk tersebut ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” dimana pada bunga itu memiliki ciri bulir yang punyai ciri tandan dengan bunga-bunga individual tak bertangkai, posisi dari tangkai perbungaannya pun berada sangat dibawah bersanding dengan braktea sehingga dapat dikatakan hampir mirip dengan bunga palem, posisi dari rakis pun berada agak diatas dan memiliki banyak brakteol, dimana brakteol tersebut juga memiliki kuntum bunga dengan jumlah yang banyak dalam satu titik brakteol, serta dapat terus tumbuh lagi dengan jumlah yang hampir sama dengan brakteol sebelumnya. Dan yang terakhir yaitu bunga kembang merak yang juga termasuk bunga majemuk sederhana yang tak terbatas (inderteminate) atau tipa rasemosa dimana bunga majemuk tersebut ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” dimana pada bunga itu membentuk seperti piramida atau berjenis tandan, posisi dari tangkai perbungaan berada sangat dibawah dengan ditumbuhi braktea, begitu pula pada posisi rakis juga berada melekat pada tangakai perbungaan dan memiliki banyak brakteol, dimana satu brakteol tersebut juga memiliki satu kuntum bunga.




















C.    PEMBAHASAN
Ø  BUNGA TUNGGAL
1.      Bunga Kamboja
Klasifikasi ilmiah Bunga Kamboja
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi     : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Gentianales
Famili              : Apocynaceae
Genus              : Plumeria
Spesies             : Plumeria acuminata
Kamboja merupakan daun yang tidak lengkap karena pada bagian daunnya hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina) tanpa memiliki upih daun (vagina). Bangun daun (circumscriptio) berbentuk sudip (spathulatus), dikatakan sudip karena seperti bangun bulat telur, tepi daun (margo) rata (integer), ujung daun (apex) tumpul (obtusus) karena pada tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan. Pada bagian pangkal (basis) runcing (acutus), pangkal daun ini biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset dan belah ketupat, permukaan daun licin suram (laevis apacus), susunan tulang daun menyirip, dikatakan menyirip karena mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan tangkai daun, dari ibu tulang daun ini ke samping keluar tulang-tulang cabang. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pada bunga komboja terdapat kaliks 5 sepal, Corolla 5 petal, andresium 5 stamen dan gynesium 1 carpel. Sehingga diperoleh rumus bunga : (banci)*K5 C(5) A(5) G1.

2.      Bunga passiflora
Klasifikasi ilmiah bunga passiflora
Kingdom               : Plantae
Subkingdom          : Tracheobionta
 Super Divisi          : Spermatophyta
 Divisi                    : Magnoliophyta
 Kelas                    : Magnoliopsida
 Sub Kelas             : Dilleniidae
 Ordo                     : Violales
  Famili                  : Passifloraceae
 Genus                   : Passiflora
     Spesies              : Passiflora foetida L.
Bunga Passiflora merupakan bunga tunggal yang tumbuh dari ketiak daun, merupakan bunga sempurna (hermaprodit), helaian ganda, kelopak lonjong, berlepasan, ujung membulat,panjang 2-3 cm, hijau, benang sari jumlah banyak, ungu, mahkota berlepasan, bentuk oval, ujung membulat. Daun  tunggal, bertangkai 1–3 cm, berambut panjang. Helaian daun bundar telur, berbagi tiga, bertepi rata atau bergigi tidak dalam, dengan ujung-ujung meruncing, pangkal daun bentuk jantung, 3,5-13 × 4,5–14 cm. Bunga dengan kelopak tambahan berupa daun pembalut 3 helai, berbagi menyirip rangkap dengan taju serupa benang teranyam, 1–3 cm. Tabung kelopak bentuk lonceng lebar. Daun mahkota dengan mahkota tambahan, memanjang 1,5-2,5 cm, putih cerah sering dengan warna ungu di tengahnya. Tangkai sari pada pangkalnya berlekatan, juga dengan putiknya. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pada bunga komboja terdapat kaliks 3 sepal, Corolla 9 petal, andresium 5 stamen dan gynesium 3 carpel. Sehingga diperoleh rumus bunga (banci)↑K3 C9 A5 G3

3.      Bunga Canna
Kingdom               : Plantae
Subkingdom          : Tracheobionta
Super Divisi           : Spermatophyta
Divisi                     : Magnoliophyta
 Kelas                    : Liliopsida
 Sub Kelas             : Commelinidae
 Ordo                     : Zingiberales
  Famili                  : Cannaceae
  Genus                  : Canna
  Spesies                 : Canna indica L.
Bunga Canna atau bunga tasbih merupakan karangan bunga yang kerap kali bercabang, bunga dalam bulir atau tandan. Tangkai pendek, kelopak daun tidak sama. Kerap kali berwarna serupa mahkota, panjang antara 1 –15 cm. Bunga tasbih adalah bunga banci, bunganya tidak simetris, Termasuk bunga majemuk dalam karangan bunga berbentuk tandan (racemus), bunga muncul pada ujung batang. Termasuk bunga bisexualis, kelamin bunga terdiri dari benang sari 4 steril 1 fertil, berbentuk lembaran mahkota bunga disebut stamenidium. Putik berbentuk pipih, letak ovarium inferum, yang terdiri dari 3 carpellum, 3 loculus, 3 ovulum. Letak ovarium axilaris. Terdapat perhiasan bunga berupa corolla 3 petal lepas, calyx 3 sepal lepas.. Rumus bunga tasbih adalah ↑K3 C3 A5 G3.

4.      Bunga Turi
Klasifikasi
Kingdom               : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom          : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
 Super Divisi          : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisi                    : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
  Kelas                   : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
  Sub Kelas            : Rosidae
  Ordo                    : Fabales
   Famili                 : Fabaceae (suku polong-polongan)
   Genus                 : Sesbania
   Spesies                : Sesbania grandiflora
Turi merupakan pohon yang berkayu lunak dan berumur pendek. Tingginya dapat mencapai 5-12 m. Akarnya berbintil-bintil yang gunanya untuk menyuburkan tanah. Bunganya besar dan keluar dari ketiak daun. Bunganya besar dan apabila mekar, berbentuk seperti kupu-kupu. Warna bunganya ada yang merah dan ada juga yang putih. Ada juga yang berwarna gabungan kedua-duanya. Letaknya menggantung dengan 2-4 bunga yang bertangkai, dan kuncupnya berbentuk sabit. Rantingnya menggantung, kulit luar berwarna kelabu hingga kecoklatan. Kulit luarnya ini tidak rata dengan alur membujur dan melintang tidak beraturan dengan lapisan gabus yang mudah terkelupas. Pada bagian dalam, batangnya berlendir dan berair yang berwarna merah, dan rasanya pahit.Percabangan baru keluar apabila sudah panjangnya sudah 5 meter. Daunnya majemuk dan tersebar.Memiliki daun penumpu sepanjang 1/2-1 cm. Anak daunnya bentuknya jorong memanjang, rata, dan menyirip genap. Panjang daun 20-30 cm. Tangkainya pendek, dan setiap tangkai berisi 20-40 pasang anak daun. Warna bunganya ada yang merah dan ada juga yang putih. Bunga turi merupakan bunga tunggal dengan bentuk umum bunga zygomorp, kelamin bunga bisexualis. Perhiasan bunga terdiri dari calyx 2 sepal gamosepalus, corolla 5 petal. Kelamin bunga terdiri atas stamen dan pystilum. Andresium berjumlah 5 stamen dan gynesium 1 kapal. Dengan rumus bunga sebagai berikut : (banci)↑K2 C5 A(5) G1.

5.      Bunga Mentega
Klasifikasi
Kingdom               : Plantae
Subkingdom          : Tracheobionta
 Super Divisi          : Spermatophyta
 Divisi                    : Magnoliophyta
  Kelas                   : Magnoliopsida
  Sub Kelas            : Dilleniidae
  Ordo                    : Ebenales
  Famili                  : Ebenaceae
   Genus                 : Diospyros
   Spesies                : Diospyros blancoi
Bunga oleander atau bunga mentega tumbuh dengan baik di daerah subtropis, yang digunakan sebagai tanaman hias. Nerium oleander dapat tumbuh pada suhu -10ºC dan juga pada iklim dingin. Bunga berwarna putih atau kelabu, merah ke ungu atau kuning kemerahan. Mempunyai diameter 2,5-5 cm. Bunga oleander memiliki 3 bagian yang disebut limbus yang terbagi menjadi 5 bagian (atas), faux yang membentuk suatu tonjolan, dan tubus yang membentuk pipa yang berhubungan langsung dengan dasar bunga. Kuncup bunga oleander memutar (kontortus). Getah Bunga oleander dapat menyebabkan iritasi kulit, iritasi pada mata, dan reaksi alergi yang ditandai oleh infeksi kulit . Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pada bunga komboja terdapat kaliks 5 sepal, Corolla 5 petal, andresium 5 stamen dan gynesium 1 carpel. Sehingga diperoleh rumus bunga (banci)↑K5 C(5) A5 G1



BUNGA MAJEMUK

1.      Bunga Matahari
Klasifikasi ilmiah
Kingdom               : Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi           : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                     : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                     : Magnoliopsida (Berkeping dua)
Sub Kelas              : Asteridae
Ordo                      : Asterales
Famili                    : Asteraceae
Genus                    : Helianthus
Spesies                   : Helianthus annuus L.
Bunga matahari(Helianthus aInnus) adalah bunga majemuk tak terbatas (rasemosa) bersimetri, termasuk bunga bongkol, bunga terletak pada ketik daun,termasuk bunga lengkap,adapun bagian-bagian bunga yaitu; benag sari, tangakai bunga,dan dasar bunga.
Bunga Matahari memiliki diameter bunga dapat sampai 30 cm, dengan mahkota berbentuk pita disepanjang tepi cawan dengan ukuran melintang antara 10 hingga 15 sentimeter, berwarna kuning, dan di tengahnya terdapat bunga - bunga yang kecil berbentuk tabung, warnanya coklat. Bila dibuahi, bunga-bunga kecil ini menjadi biji - bijinya yang berwarna hitam bergaris - garis putih itu berkumpul di dalam cawan. Bila sudah matang, biji - biji ini mudah dilepaskan dari cawannya. Bunga Matahari dikenal tumbuh ke arah matahari, perilaku ini dikenal dengan istilah heliotropik. Pada malam hari, bunga itu tertunduk ke bawah. Dari hasil pengamtan yang telah kami lakukan nampak braktea pada bunga matahari yaitu daun pelindung pada pada ibu tangkai bunga majemuk atau cabang-cabangnya sedangkan untuk brakteol tidak tampak karena tertutup bunga yang rimbun.

2.      Bunga Palem
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan               :Plantae
Divisi                     :Magnoliophyta
Kelas                     :Liliopsida
Ordo                      :Arecales
Famili                    :Arecaceae
Genus                    : Chrysalidocarpus
Spesies                   :C. lutescens
 Nama binomial    : Chrysalidocarpus lutescens
Bunga Palem Merupakan tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora) Terletak di ketiak daun (flos lateralis) merupakan bunga majemuk  Tipe perbungaan merupakan Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentiaracemosa) Bunga majemuk tak berbatas tipe bunga tongkol majemuk  Ibu tangkai bunga (pedunculus) bercabang-cabang dan masing-masing cabang merupakan bagian dengan susunan seperti tongkol pula. Bunga tongkol majemuk sebelum mekar diselubungi oleh seludang (spatha) yang besar, tebal, dan kuat. Tidak terdapat tangkai bunga (pedicellus). Bunga Palem merupakan bunga yang simetri.
Anak bunga terletak pada cabang-cabang ibu tangkai bunga Terdapat bractea yang meluruh ketika bunga tumbuh. Bractea bertipe  spatha, memiliki bracteole yang tetap melekat pada cabang ibu tangkai bunga. Bunga palem merupakan bunga lengkap (flos completes), yang termasuk dalam bunga banci (hermaphrodite).

3.      Bunga Melati
Kingdom               : Plantae
Subkingdom          : Tracheobionta
Super Divisi           : Spermatophyta
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                     : Magnoliopsida
Sub Kelas              : Asteridae
Ordo                      : Scrophulariales
Famili                    : Oleaceae
Genus                    : Jasminum
 Spesies                  : Jasminum sambac
Bunga melati merupakan bunga majemuk, memilki ibu tangkai bunga yang keluar dari ketiak daun. Tipe perbungaan semosa. Susunan bunganya menyirip dan berhadapan. Bagian-bagian bunganya terdiri dari tangkai anak bunga yang di ujungnya terdapat daun pelindung, disambung dengan tangkai bunga. Bunga melati mempunyai andrecium (alat kelamin jantan) ditandai dengan adanya stamen yang terdiri dari kepala sari, tangkai sari, kotak sari, dan serbuk sari dan juga mempunyai alat kelamin betina yang terdiri dari kepala putik, tangkai putik dan bakal buah. Namun alat kelamin ini tidak produktif sehingga tidak menghasilkan buah. Posisi stamen berada dalam rongga tangkai bunga, tidak terlalu terlihat dan untuk mengamatinya harus membelah bunganya terlebih dahulu. Posisi kepala putik lebih pendek dibandingkan kepala sarinya. Tipe perbungaan melati yaitu rasemosa yang ditandai dengan adanya kuncup bunga yang bisa bekembang menjadi bunga. Braktea dan brakteol pada bunga melati dapat diamati. Braktea berupa daun pelindung yang terdapat di ibu tangkai bunga majemuk atau cabang-cabangnya edangkan brakteol merupakan daun pelindung yang berukuran kecil dan tumbuh pada tangkai bunga majemuk
4.      Bunga Dadap Merah
Klasifikasi
Kingdom               : Plantae
Subkingdom          : Tracheobionta
Super Divisi           : Spermatophyta
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                     : Magnoliopsida
Sub Kelas              : Rosidae
 Ordo                     : Fabales
Famili                    : Fabaceae
Genus                    : Erythrina
Spesies                   : Erythrina crista-galli

Bunga dadap merah merupakan bunga-bunga yang tersusun dalam tandan berbentuk kerucut, yang terletak di ujung pada cabang berdaun, tunggal, tegak, panjang 40-60 cm, biasanya muncul saat daun berguguran. Tipe perbungaannya adalah rasemosa. Mahkotanya berwarna merah jingga hingga merah gelap sehingga menarik banyak burung berdatangan untuk menyerbukinya. Kelopak berbentuk bulat telur terbalik yang melebar, ujung kelopak seperti layu, sayap dan lunas putih kehijauan dengan ujung berwarna merah. Kelopaknya disebut gamosepalous seperti bidal merah kecil. Mahkota seperti yang lainnya yaitu seperti kacang-kacangan pada umum, berbentuk kupu-kupu namun kelopak besar disebut standar, disusun di bagian bawah. Dua dari kelopak yang disebut sayap berukuran kecil dan tersembunyi di dalam kelopak tersebut. Dua kelopak yang tersisa sebagian bersama-sama membentuk carina yang melindungi organ reproduksinya. Androecium terdiri dari sepuluh benang sari, satu bebas dan sembilan dipersatukan oleh filamen (androecium gynostemial). Gymnaeciumnya terdapat dan melekat diantara benang sari seperti pisau dalam sarungnya. . Dari hasil pengamtan yang telah kami lakukan nampak braktea pada bunga matahari yaitu daun pelindung pada pada ibu tangkai bunga majemuk atau cabang-cabangnya. Brakteol merupakan daun pelindung yang berukuran kecil dan tumbuh pada tangkai bunga majemuk juga namapak pada bunga dadap merah.

5.      Kembang Merak
Klasifikasi
Kingdom               : Plantae
Subkingdom          : Tracheobionta
Super Divisi           : Spermatophyta
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                     : Magnoliopsida
Sub Kelas              : Rosidae
Ordo                      : Fabales
 Famili                   : Caesalpiniaceae
Genus                    : Caesalpinia
Spesies                   : Caesalpinia pulcherrima
                  Dari hasil pengamtan yang telah kami lakukan nampak braktea pada bunga kembang merak yaitu daun pelindung pada pada ibu tangkai bunga majemuk atau cabang-cabangnya . Bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherrima) merupakan bunga majemuk yaitu bunga majemuk tak terbatas (rasemosa) karena ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang –   cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan acropental. Bunga merak ini mempunyai bagian-bagian yang kompleks seperti kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Dilihat dari alat generatifnya, bunga kembang merak adalah bunga sempurna karena memiliki benang sari dan putik. Susunan bunga majemuk nya yaitu tandan (recemes/botrys). Mahkota bunga merak (Caesalpinia pulcherrima) mempunyai fungsi untuk menarik perhatian serangga agar datang untuk membantu proses penyerbukan. Fungsi bunga merak yaitu untuk mengobati kejang pada anak , untuk mengobati sariawan, untuk mengobati  perut kembung, mengobati luka memar, panas dalam, radang hati dan diare.




















BAB V
PENUTUP
1.1  Kesimpulan
Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat perbanyakan generatif. Bunga merupakan modifikasi cabang. Pada umumnya bunga memiliki 4 organ utama, yaitu: kelopak (kaliks), mahkota (corola), benang sari (andresium) dan putik (gynesium). Berdasarkan tipenya, bunga dibagi menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada bunga tunggal, satu tangkai hanya mendukung satu bunga, sedangkan pada bunga majemuk, satu tangkai mendukung banyak bunga. Pada pengamatan kami, yang termasuk bunga tunggal adalah bunga kamboja, bunga passiflora, bunga canna, bunga turi dan bunga kamboja. Dari kelima bunga tunggal yang kami amati, semuanya memiliki alat kelamin yang lengkap yaitu benang sari (jantan) dan bentina (putik). Sedangkan yang termasuk bunga majemuk adalah bunga bunga matahari, bunga palem, bunga melati, bunga dadap merah dan bunga kembang merah. Tipe perbungaan pada bunga majemuk juga berbeda-beda, ada yang tipe perbungaannya rasemosa dan semosa. Yang termasuk tipe perbungaan rasemosa adalah bunga matahari, bunga palem, bunga dadap merah dan bunga kembang merah karena sumbu utama tumbuhan tak terbatas, tumbuh terus menerus dari bawah ke atas atau dari tepi ke tengah. Sedangkan yang termasuk tipe perbungaan semosa hanya bunga melati karena sumbu utama tumbuhan tumbuhnya terbatas. Bunga majemuk juga memiliki braktea, brakteol dan rachis yang bertugas untuk pelindung baik cabang maupun ibu tangkainya.

1.2  Saran
Saran kami pada praktikum kali ini, seharusnya bahan yang digunakan itu bahan yang mudah dicari, sehingga ketika waktu praktikum bahan bahan yang digunakan dapat mudah dikumpulkan.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Tanpa Tahun. Bunga Dadap Merah (online). Tersedia: http://taman.ideaonline.co.id/index.php/home/read/60/dadap-merah-pemanggil-burung. (diakses tanggal 10 April 2015)
Anonim. 2014. Bunga Melati (online). Tersedia: http://selingkaran.com/news/read/802/2014/12/informasi-lengkap-mengenai-bunga-melati/. (diakses tanggal 10 April 2015)
Kusdianti. Tanpa tahun. Handout Morfologi Tumbuhan (online). Tersedia : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196402261989032-R._KUSDIANTI/Handout_mortum_1.pdf (diakses tanggal 12 April 2015)
Tjitrosoepomo, G. 2007. Morfologi Tumbuhan. Gadjah mada University Press. Jogjakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar