BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sintesis protein terjadi di dalam
sel, yaitu di dalam ribosom. Struktur dan aktivitas protein ditentukan oleh
urutan asam amino yang menyusunnya. Setiap macam protein mempunyai urutan
asam-asam amino yang spesifik.
Emil Fisher merupakan orang yang
pertama berhasil menyusun molekul protein dengan cara menggandeng-gandengkan 15
molekul glisin dengan molekul leusin sehingga diperoleh suatu polipeptida. Asam
amino yang satu dengan asam amino yang lain dihubungkan dengan suatu ikatan
yang disebut ikatan peptida.
Potein adalah bagian dari sel
makhluk hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian
tubuh adalah protein. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat –zat gizi
dan darah, matriks intraselular dan sebagainya adalah protein. Di samping itu
asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor (senyawa yang
mendahului senyawa laindalam jalur metabolisme) sebagian besar koenzim hormon,
asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein memiliki
fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu pembangun
serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Potein merupakan satu-satunya
makronutrien yang mengandung unsur nitrogen (N). Selain itu apabila
dibandingkan dengan makronutrien lain seperti lemak dan karbohidrat, protein
jauh lebih kompleks karena selain mengandung karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O) adapula sebagian protein yang mengandung S. Bahkan terkadang ada
pula yang mengandung P,Fe, dan Cu.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa
pengertian dari sintesis protein?
2. Bagaimana
proses dan tahap-tahap dari sintesis protein?
C.
Tujuan
Tujuan makalah ini adalah :
1. Mengethui
pengertian sintesis protein
2. Mengetahui
proses dan tahap-tahap dari sintesis protein
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sintesis Protein
Sintesis protein adalah proses
dimana sel dapat mengubah asam amino menjadi polimer rantai panjang yang
disebut protein. Protein merupakan molekul yang mempunyai berbagai fungsi di
dalam sel seperti sebagai struktur sel/jaringan, cadangan energi, pergerakan,
transportasi beberapa substansi, mengkatalisa reaksi biokimia, dan melindungi
terhadap terjangkitnya penyakit. Protein tersusun dari lebih 50% dari berat
kering sel. Sintesis protein diprogram oleh DNA. Selama proses ini DNA akan
diubah menjadi RNA yang kemudian ditranslasikan menjadi protein di ribosom.
B.
Tahap
Sintesis Protein
Tahapan
sintesis protein mengikuti aturan dogma sentral, dimana informasi genetik
dipindahkan dari DNA ke DNA melalui tahap replikasi. Dari DNA ke RNA melalui
tahap transkripsi. Selanjutnya dari RNA ke protein melalui sintesis protein.
Sebelum terjadi sintesis protein, DNA pada struktur nukleosom akan lepas dari
protein histon oleh bantuan kerja enzim polimerase.
Secara
umum, proses sintesis protein meliputi tiga tahapan utama, antara lain:
1. Replikasi
DNA
Setiap sel dapat memperbanyak diri dengan cara membelah.
Sebuah sel membelah menjadi 2 sel, 2 sel membelah menjadi 4 sel, 4 sel membelah
menjadi 8 sel dan seterusnya. Sebelum sel membelah, terjadi perbanyakan
komponen-komponen di dalam sel termasuk DNA. Perbanyakan DNA dilakukan dengan
cara replikasi. Dengan demikian, replikasi adalah proses pembuatan (sintesis)
DNA baru atau penggandaan DNA di dalam nukleus. Pada saat replikasi
berlangsung, DNA induk membentuk kopian DNA anak yang sama persis sehingga DNA
induk berfungsi sebagai cetakan untuk pembentukan DNA baru.
2. Transkripsi
Pada tahapan ini, DNA akan membentuk
RNA dengan cara menerjemahkan kode-kode genetik dari DNA. Proses pembentukan
RNA ini disebut transkripsi, yang menghasilkan 3 macam RNA yaitu, yaitu mRNA,
tRNA, dan rRNA. Transkripsi terjadi di dalam sitoplasma dan diawali dengan
membukanya rantai ganda DNA melalui kerja enzim RNA polimerase. Sebuah rantai
tunggal berfungsi sebagai rantai cetakan atau rantai sense, rantai yang lain
dari pasangan DNA ini disebut rantai anti sense. Kemudian nukleotida nukleotida
pada rantai sense akan ditranskripsi
menjadi molekul RNA
3. Translasi
Translasi merupakan proses penerjemahan
beberapa triplet atau kodon dari RNA m menjadi asam amino-asam amino yang
akhirnya membentuk protein. Urutan basa nitrogen yang berbeda pada setiap
triplet, akan diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda. Misalnya, asam
amino fenilalanin diterjemahkan dari triplet UUU (terdiri dari 3 basa urasil),
asam amino triptofan (UGG), asam amino glisin (GGC), dan asam amino serin UCA.
Translasi terjadi pada 3 tahap
yaitu:
1. Inisiasi
Berawal
dari ribosom sub unit kecil mengikatkan diri pada mRNA yang telah membawa sandi
bagi asam amino yang akan dibuat, serta mengikat pada bagian inisiator tRNA.
Selanjutnya, molekul besar ribosom juga ikut terikat bersama ketiga molekul
tersebut membentuk kompleks inisiasi. Molekul-molekul tRNA mengikat dan
memindahkan asam amino dari sitoplasma menuju ribosom dengan menggunakan enzim.
Bagian ujung tRNA yang satu membawa antikodon, berupa triplet basa nitrogen.
Sementara, ujung yang lain membawa satu jenis asam amino dari sitoplasma.
Kemudian, asam amino tertentu tersebut diaktifkan oleh tRNA tertentu pula
dengan menghubungkan antikodon dan kodon (pengkode asam amino) pada mRNA.
Kodon pemula pada proses translasi
adalah AUG, yang akan mengkode pembentukan asam amino metionin. Oleh karena
itu, antikodon tRNA yang akan berpasangan dengan kodon pemula adalah UAC. tRNA
tersebut membawa asam amino metionin pada sisi pembawa asam aminonya.
2.
Elongasi
Tahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon
sehingga dihasilkan asam amino satu demi satu. Asam-asam amino yang telah diaktifkan
oleh kerja tRNA sebelumnya, dihubungkan melalui ikatan peptida membentuk
polipeptida pada ujung tRNA pembawa asam amino. Misalnya, tRNA membawa asam
amino fenilalanin, maka antikodon berupa AAA kemudian berhubungan dengan kodon
mRNA UUU. Fenilalanin tersebut dihubungkan dengan metionin membentuk peptida.
Nah, melalui proses elongasi, rantai polipeptida yang sedang tumbuh tersebut
semakin panjang akibat penambahan asam amino.
3. Terminasi
Proses
translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa tRNA bertemu dengan kodon UAA,
UAG, atau UGA. Dengan demikian, rantai polipeptida yang telah terbentuk akan
dilepaskan dari ribosom dan diolah membentuk protein fungsional.
BAB
III
KESIMPULAN
Sintesis protein merupakan proses
dimana sel dapat mengubah asam amino menjadi polimer rantai panjang yang
disebut protein. Sintesis protein terjadi pada tiga tahap yaitu yang pertama
adalah replikasi DNA, yang kedua adalah transkripsi dan yang terakhir adalah
translasi. Tahap replikasi DNA adalah tahap pembentukan DNA baru dimana setelah
DNA tersebut dapat terbentuk, akan dilanjtkan pada proses transkripsi. Tahap
transkripsi adalah tahap pembentukan RNA, yaitu singkatnya dengan cara menerjemahkan kode-kode genetik dari
DNA sehingga nantinya akan membentuk RNA. Dan tahap terakhir adalah tahap
translasi yaitu proses penerjemahan beberapa triplet atau kodon dari RNA m
menjadi asam amino-asam amino yang akhirnya membentuk protein. Tahap translasi
dibagai menjadi tiga tahap lagi yaitu inisiasi, elongasi kemudian terminasi.
.DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
Tanpa Tahun. Metabolisme Protein. [Online]
www.fp.unud.ac.id/biotek/wp-content/.../02/metabolisme-protein.pdf. Diakses pada tanggal
19 November 2015
Suparno,
Gatot; Djoko Budiono; Sri Kencananingsih. 2012. Kehidupan Tingkat Sel Handout. Universitas Negeri Surabaya.
Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar