LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR FUNGSI DAN
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
“ MORFOLOGI
TUMBUHAN (BATANG TERSPESIALISASI)”
Oleh:
Kelompok 7
Diana Adityawardani (13030654053)
Laras
Desy Setyabudi (13030654054)
Mohammad
Tasroun Nihwan (13030654057)
Prasetyarini
Mustikaratri (13030654071)
Pendidikan IPA B 2013
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA
2015
ABSTRAK
Pada tanggal 24 maret 2015 bertempat
di laboratorium IPA Unesa, kami melakukan pengamatan pada morfologi tumbuhan
(batang terspesialisasi) dengan menggunakan metode kepustakaan dimana kami
hanya mencari data menggunakan buku dan internet. Dan dari pengamatan yang kami
lakukan kami mendapatkan hasil dari tales, terdapat tunas apical kemudian dan juga
meristem aksilar. Pada tanaman wijaya kusuma (filokladium) terdapat nodus
yang terletak pada cepitan. Pada tanaman
bougenvile terdapat duri yang berbentuk runcing yang terletak diatas nodus.
Pada rumput (stolon) terdapat nodus pada bagian cepitan. Pada tanaman kentang
(tuber) terdapat meristem aksilar yang mana ditunjukkan dengan adanya bintil
yang muncul pada tanaman kentang. Pada jahe – jahean (Rhizoma) terdapat nodus.
Pada tanaman kunyit (Rhizoma) juga terdapat nodus pada tempat yang khas. Pada
daun bawang dan bawang merah terlihat jelas meristem aksilar dan meristem
apical. tumbuhan akasia (filodia) dimana daun terletak pada bagian yang paling
ujung . Terdapat nodus yang terletak
tecepit di bagian lembaran muncul. Sehingga dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwasannya batang juga bisa beralih fungsi sesuai kebutuhan dengan
lingkungannya, bentuk adaptasi dan modifikasi yang dilakukan batang ini
merupakan tindak lanjut dalam mempertahankan hidup tumbuhan tersebut.
Kata kunci :
Batang terspesialisasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Balakang
Tumbuhan merupakan salah satu penopang
hidup manusia yang sangat penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki
peranan yang sangat penting untuk perkembangan mahluk hidup. Setiap tumbuhan
memiliki akar, batang dan daun. Masing-masing memiliki fungsi utama dalam
pertumbuhan sebuah tumbuhan.
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan
yang amat penting bagi tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah. Mengingat
tempat dan kedudukannya bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan
sumbu tubuh tumbuhan. Oleh karena itu untuk mempertahankan fungsinya, batang
melakukan berbagai adaptasi terhadap lingkungan dimana tumbuhan tersebut
tumbuh. Adaptasi setiap tumbuhan berbeda-beda tergantung kebutuhan dari
tumbuhan tersebut.
Modifikasi batang merupakan salah satu
jalan tubuh tumbuhan dalam melakukan adaptasi, artinya adaptasi dapat dilakukan
tumbuhan dengan melakukan modifikasi bagian tubuh tumbuhan, termasuk batang.
Dalam makalah ini akan dijelaskan berbagai bentuk adaptasi dan modifikasi yang
dilakukan batang dalam mempertahankan hidup tumbuhan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
bentuk dari batang tumbuhan yang terspesialisasi?
2. Bagaimana
ciri-ciri khusus dari bagian batang tumbuhan yang sudah terspeliasisasi?
3. Bagaimana
kaitan bentuk batang terspesialisasi dengan tempat tumbuhnya?
4. Bagaimanakah
fungsi dari batang yang terspesialisasi tersebut?
1.3 Tujuan Percobaan
1. Mengidentifikasi
bagian bagian penyusun batang terspesialisasi
2. Mengidentifikasi
bentuk khusus hasil modifikasi pada batang terspesialisasi
3. Menuliskan
keterkaitan bentuk batang terspesialisasi dengan kondisi lingkungan tempat
tumbuhnya.
4. Mempresentasikan
fungsi atau peranan jenis jenis batang terspesialisasi bagi tumbuhan tersebut.
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
SIFAT
UMUM BATANG
Batang merupakan salah satu bagian
dari tubuh tumbuhan. Selain sebagai tempat pelekatan daun, bunga dan buah,
batang juga berfungsi sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat mineral yang
terlarut di dalamnya. Pada beberapa tumbuhan, batang digunakan sebagai tempat
menyimpan makanan cadangan. Batang tumbuh pada titik tumbuh, yakni pada Meristem
Apeks (pucuk). Dari meristem tersebut dihasilkan pula bakal
daun yang mula-mula berbentuk tonjolan, kemudian berkembang lebih cepat
dari ujung batang itu sendiri, sehingga bakal daun menutupi meristem apeks.
Batang suatu tumbuhan dapat dengan mudah dibedakan dari bagian lain tubuh
tumbuhan, karena sifat-sifat sebagai berikut :
1. Batang terdiri dari Ruas (internode)
dan Buku (buku). Buku merupakan tempat pelekatan daun, sedangkan
ruas berada diantara dua buku. Ruas pada batang dapat panjang atau pendek.
2. Pada umumnya berbentuk bulat
panjang (silinder). Dapat pula berbentuk segitiga atau segi empat,
tetapi selalu bersifat Aktinomorf (simetris banyak).
3. Arah tumbuh menuju cahaya (Fototrop/Heliotrop).
4. Memiliki Tunas
Aksilar (tunas ketiak) pada setiap ketiak daun tunas ini akan tumbuh
membentuk cabang. Pada Tumbuhan tak bercabang tunas aksilarnya inaktif.
B. FUNGSI BATANG
Batang sangat berperan penting bagi
kehidupan tumbahan. Air yang diserap akar diangkut oleh pembuluh kayu (xilem)
sampai ke daun. Air dan garam-garam mineral dari dalam tanah masuk ke tumbuhan
secara osmosis, karena cairan yang ada di dalam tumbuhan lebih pekat dari air
yang ada di dalam tanah. Air menumbus sel-sel, sehingga menimbulkan suatu gaya
pada akar yang disebut gaya tekan akar, air masuk ke dalam batang secara
kapilaritas, karena pada batang terdapat lubang-lubang kecil memanjang yang
disebut kapiler batang yang terdapat pada korteks. Sepanjang pembuluh xylem
punya sel-sel berbentuk kapiler, sehingga mempercepat kenaikan air sampai ke
daun. Jika diinventarisir maka fungsi batang pada tumbuhan adalah sebagi
berikut:
a.
Sebagai
alat angkut (transportasi)
b. Batang sebagai alat
penyimpanan zat makanan
c. Fungsi
batang sebagai penyokong tubuh
d. Mendukung
bagian-bagian tumbuhan yang ada diatas tanah, yaitu: daun , bunga, dan buah
e. Alat
perkembangbiakan.
B.
MODIFIKASI BATANG
Selain daun dan tunas aksilar, pada batang terdapat pula
struktur yang berupa tonjolan yang disebut emergen . Emergen bukan merupakan cabang, daun atau akar
adventitis, bukan pula merupakan bentuk modifikasinya, melainkan suatu struktur
yang terbentuk dari sel-sel turunan jaringan yang terdapat di bawah
epidermis. Jaringan ini disebut sebagai
jaringan subepidermis. Emergen
biasanya relatif mudah lepas dan meninggalkan bekas. Pada beberapa tumbuhan,
emergen sifatnya (kekal) dan pada batang yang telah tua sifatnya berubah
menjadi struktur yang relatif padat. Emergen pada batang sering dihubungkan
dengan kebutuhan akan organ untuk memanjat atau sebagai alat pertahanan.
1. Kladodium,
Rizoma, Stolon dan Geragih
Pada tumbuhan yang seluruh daunnya termodifikasi menjadi duri
atau sisik,
biasanya batang tumbuhan tersebut mengambil alih fungsi daun
sebagai tempat
fotosintesis. Batang yang demikian itu dapat berbentuk bulat
atau memipih dan
berwarna hijau. Batang yang termodifikasi fungsinya sebagai
tempat fotosintesis ini
disebut sebagai kladodium.
Pada umumnya
batang tumbuhan tumbuh tegak di atas permukaan tanah, tetapi pada sebagian
tumbuhan batangnya tumbuh mendatar di bawah permukaan tanah. Batang
seperti ini disebut sebagai rhizoma.
Rhizoma dapat berdaging atau berkayu dan memiliki ruas dan buku. Pada buku terdapat daun yang telah
termodifikasi menjadi sisik.
Sisik tersebut berfungsi sebagai pelindung apeks pucuk ketika masih muda dan
berada di dalam tanah. Padasetiap ketiak sisik terdapat tunas aksilar yang akan
membentuk rhizoma yang baru. Selain sisik, pada buku juga terdapat akar.
Akar-akar ini merupakan akar adventitis.
Tumbuhan yang batangnya berbentuk rhizoma biasanya memiliki
pola percabangan simpodial.
Bagian ujung distal rhizoma yang masih tumbuh biasanya tumbuh tegak dan keluar
dari dalam tanah, membentuk bagian tubuh di atas permukaan tanah. Pertumbuhan
ujung distal ini diakhiri dengan suatu perbungaan
yang letaknya terminal. Pertumbuhan batang selanjutnya diteruskan oleh
tunas aksilar yang terdapat pada ketiak sisik. Pada beberapa tumbuhan, batang
tumbuh mendatar tidak di bawah permukaan tanah melainkan di atas permukaan
tanah (menjalar di permukaan tanah). Batang yang demikian itu disebut sebagai stolon . Stolon memiliki struktur yang
berbeda dengan rhizoma, ruas-ruas pada
stolon lebih panjang dan berdiameter lebih kecil. Pada setiap buku dari
stolon biasanya terdapat akar dan daun.
Daun-daun pada stolon jarang sekali
termodifikasi menjadi sisik. Stolon berkembang dari kecambah ke arah
radial, kemudian memisahkan diri karena buku yang memiliki akar membentuk tunas
baru atau karena terputus oleh sebab mekanik. Pola percabangan pada stolon
dapat monopodial atau simpodial.
Bentuk
lain dari batang yang termodifikasi adalah geragih (runner), yaitu batang yang tumbuh mendatar di atas
permukaan tanah, terdiri dari hanya
satu atau beberapa ruas batang yang berukuran sangat panjang. Pada ujung
distal geragih biasanya terdapat daun yang tersusun dalam roset. Pada geragih,
akar tidak terdapat pada setiap buku yang terletak di antara tumbuhan induk dan
tunas (anakan). Pada buku-buku tersebut hanya terdapat daun yang berupa sisik.
Geragih memiliki masa hidup yang pendek, karena pembentukan geragih berkaitan
dengan kemampuan tumbuhan untuk memperbanyak diri secara vegetatif .
2. Kormus
(subang) dan Umbi Batang/Cabang
Kormus merupakan
batang yang membengkak ditutupi
oleh daun-daun yang menyerupai sisik. Kormus berbeda dengan bulbus (umbi lapis),
karena kormus secara nyata adalah batang dengan buku dan ruas yang dapat
dibedakan, sedangkan bulbus secara dominan dibentuk oleh daun-daun sisik yang
menebal.
Umbi batang
berbeda dari rhizoma karena umbi batang ini terbentuk pada bagian distal dari
batang yang tumbuh mendatar di bawah permukaan tanah. Jadi umbi batang tidak
berstruktur simpodial seperti halnya rhizoma. Bentuk lain dari umbi yang
merupakan hasil modifikasi batang adalah umbi yang terbentuk pada batang yang
tumbuh di atas permukaan tanah (aerial shoot). Umbi seperti ini biasanya
terbentuk sebagai akibat perkembangan
tunas aksilar untuk memenuhi kebutuhan akan organ tempat menyimpan
makanan cadangan, Oleh karena itu, umbi yang terbentuk letaknya selalu berada
pada ketiak daun, seperti pada Dioscorea. Umbi seperti ini dapat pula
disebut sebagai umbi cabang.
Biasanya umbi cabang mudah lepas dari batangnya dan berfungsi sebagai alat
reproduksi vegetatif.
3.
Duri Batang
Batang selain
termodifikasi menjadi cladodium/phyllocladodium, umbi batang /cabang, rhizoma,
stolon dan geragih, juga dapat termodifikasi menjadi duri. Suatu batang/cabang
termodifikasi menjadi duri apabila sel-sel meristem apeks kehilangan sifat
meristematiknya dan dinding selnya mengalami penebalan kayu. Pada beberapa
tumbuhan, duri hasil modifikasi batang tersebut dapat menghasilkan daun. Pada
beberapa tumbuhan lainnya duri batang merupakan modifikasi dari perkembangan
tunas aksilar, sehingga duri tampak muncul dari ketiak daun.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Jenis
penelitian morfolologi tumbuhan ( batang terspesialisasi) yang telah dilakukan
adalah pengamatan.
3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Selasa, 24 Maret 2015, Pukul
15.00-17.00 WIB
Tempat
: Laboratorium IPA, Pendidikan IPA, FMIPA,
UNESA
3.3 Alat dan Bahan
Alat
:
1. Mikroskop
stereo / kaca pembesar
2. Jarum
dan silet
3. Kertas
gambar
4. Alat
tulis
Bahan
:
1. Rhizoma
(rimpang) (jahe-jahean)
2. Stolon
= runners (tanaman rumput)
3. Tuber
(kentang/Solanum tuberosum)
4. Bulbus
(bawang/Allium cepa)
5. Cormus
( Talas)
6. Filokladium
(wijaya kusuma)
7. Kladodium
(asparagus)
8. Filodia
(daun acasia)
9. Duri
(bougenville)
3.4 Langkah Kerja
Kegiatan I (Rhizoma dan Stolon) :
1. Gambarlah
rhizome dan stolon yang tersedia.
2. Amatilah
Rhizoma dan Stolon. Temukanlah bagian nodus, internodus dan daun yang melekat
pada batang. Deskripsikan bentuk daun tersebut.
3. Bandingkan
antara Rhizoma dan Stolon, temukanlah perbedaannya !
4. Apakah
rhizome dan stolon dapat menghasilkan individu baru ? berasal dari meristem
apakah individu baru yang dihasilkan tersebut ?
5. Jelaskan
apa peranan organ terspesialisasi tersebut bagi tumbuhan yang memilikinya ?
Kegiatan II (Tuber, bulbus dan
cormus) :
1. Gambarlah
tuber, bulbus dan cormus yang tersedia !
2. Amatilah
Tuber, temukanlah bagian-bagian tunasnya, diantara tunas-tunas tersebut tentukanlah
tunas yang berasal dari meristem apical dan tunas yang berasal dari tunas aksilar !
3. Amatilah
bulbus, temukan bagian batangnya dan lapisan-lapisan umbinya. Tentukan organ
apakah yang menjadi lapisan-lapisan umbi tersebut? Temukan tunas yang berasal
dari meristem apical dan meristem aksilar !
4. Amatilah
kormus. Temukanlah bagian nodus-nodus yang menyusunnya, tentukan pula
tunas-tunas dari meristem aksilar, bila mungkin temukan adanya kormel pada
kormus tersebut!
5. Jelaskan
apa peranan organ terspesialisasi tersebut bagi tumbuhan yang memilikinya ?
Kegiatan III (Filokladium,
kladodium dan filodia) :
1.
Gambarlah Filokladium, kladodium, dan
filodia.
2.
Amatilah dan tentukanlah bagian batang
dan daunnya.
3.
Amatilah dengan cermat, tentukan bagian
organ termodifikasi tersebut terdiri dari berapa nodus ?
4.
Bandingkan antara ketiganya, tentukan
persamaan dan perbedaannya !
3.5 Rancangan Percobaan
Kegiatan I ( Rhizoma dan Stolon)
·
Jahe diamati dengan menggunakan kaca
pembesar
·
Gambar Rhizoma, tentukan bagian yang
termasuk nodus, internodus dan daun yang melekat pada batang
|
·
Rumput diamati dengan menggunakan kaca
pembesar
·
Gambar Stolon, tentukan bagian yang termasuk
nodus, internodus dan daun yang melekat pada batang
|
HASIL
|
Kegiatan II (Tuber, bulbus dan
cormus) :
Ø
Gambar
Tuber yang telah diamati dengan kaca
pembesar.
Ø
Tentukan
bagian-bagian tunasnya
Ø
Tentukanlah
tunas yang berasal dari meristem apical dan tunas yang berasal dari tunas aksilar
Ø
Jelaskan
peranan organ terspesialisasi tersebut bagi tumbuhan tersebut
|
Ø
Gambar
kormus yang telah diamati dengan
kaca pembesar.
Ø
Temukanlah
bagian nodus-nodus yang menyusunnya
Ø
Tentukanlah
tunas yang berasal dari meristem apical
Ø
Temukan
adanya kormel pada kormus tersebut
Ø
Jelaskan
peranan organ terspesialisasi tersebut bagi tumbuhan tersebut
|
Ø
Gambar
bulbus yang telah diamati dengan
kaca pembesar.
Ø
Temukan
bagian batangnya dan lapisan-lapisan umbinya
Ø
Tentukanlah
tunas yang berasal dari meristem apical dan tunas yang berasal dari tunas aksilar
Ø
Jelaskan
peranan organ terspesialisasi tersebut bagi tumbuhan tersebut
|
Kegiatan
III (Filokladium, kladodium dan filodia)
Ø
Gambar
filodia (daun acasia) yang telah diamati dengan kaca pembesar.
Ø
Tentukanlah
bagian batang dan daunnya
Ø
Tentukan
bagian organ termodifikasi tersebut terdiri dari berapa nodus
|
Ø
Gambar
kladodium (asparagus) yang telah diamati dengan kaca pembesar.
Ø
Tentukanlah
bagian batang dan daunnya
Ø
Tentukan
bagian organ termodifikasi tersebut terdiri dari berapa nodus
|
Kegiatan
III (Filokladium, kladodium dan filodia)
Ø
Gambar
filokladium (wijaya kusuma) yang telah diamati dengan kaca pembesar.
Ø
Tentukanlah
bagian batang dan daunnya
Ø
Tentukan
bagian organ termodifikasi tersebut terdiri dari berapa nodus
|
Filokladium
|
Kladodium
|
Filodia
|
Bandingkan
|
Tentukan perbedaan dan persamaan dari ketiganya
|
Ø
Gambar bougenville yang telah diamati dengan kaca pembesar.
Ø
Tentukanlah
bagian batang dan daunnya
Ø
Tentukan
bagian organ termodifikasi tersebut terdiri dari berapa nodus
|
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
4.1 DATA
Data yang diperoleh dari pengamatan
adalah :
GAMBAR
|
KETERANGAN
|
|
Gambar tales yang telah
diperbesar menggunakan mikroskop
Meristem aksilar
Meristem apikal
Nodus
|
|
Gambar tumbuhan akasia (filodia)
Nodus
Daun
Batang
|
|
Gambar
daun bawang dan bawang merah (Bulbus)
Tunas
meristem aksilar
Tunas meristem apikal
|
|
Gambar jahe – jahean (rhizoma)
Nodus
Internodus
|
|
Kunyit (Rhizoma)
Nodus
Internodus
|
|
Kentang (Tuber)
Meristem aksilaar
Meristem apical
|
|
Daun wijaya kusuma (filokladium)
Nodus
Daun
|
|
Duri (Bougenvile)
Duri
Daun
Nodus
Batang
|
|
Rumput (stolon)
Nodus
Daun
Internodus
|
|
Gambar
kladodium (asparagus)
Nodus
Internodus
|
A. ANALISIS
Sesuai dari percobaan yang kelompok kami lakukan,
kami memperoleh data dari tales. Terdapat tunas apical kemudian terdapat pula
meristem aksilar yang telah ditunjukkan oleh anak panah diatas. Terdapat nodus
yang ada pada bagian bawah.
Terdapat
tumbuhan akasia (filodia) dimana daun terletak pada bagian yang paling
ujung . Terdapat nodus yang terletak
tecepit di bagian lembaran muncul. Bagian batang tampak jelas terlihat seperti
tanaman pada umumnya.
Pada daun bawang dan bawang merah terlihat jelas
meristem aksilar dan meristem apical. Dimana meristem aksilar terdapat pada
ujung daun. Sedangkan meristem apical terletak pada pelepah. Terlihat jelas pada
bawang merah yang telah dibelah
melintang.
Pada jahe – jahean (Rhizoma) terdapat nodus yang
terletak seperti yang ditunjukkan anak panah. Sedangkan internodus yang terdapat rata pada
jahe - jahean. Pada tanaman kunyit
(Rhizoma) terdapat nodus seperti yang telah ditunjukkan anak panah. Sedangkan
internodus ditunjukkan pada ruas demi ruas yang menyatu. Pada rumput (stolon)
terdapat nodus pada bagian cepitan. Internodus terletak pada ujung nodus satu
dengan ujung nodus yang lain.
Pada tanaman kentang (tuber) terdapat meristem
aksilar yang mana ditunjukkan dengan adanya bintil yang muncul pada tanaman
kentang. Sedangkan meristem apikal terletak pada atas dan bawah kentang.
Pada
tanaman wijaya kusuma (filokladium) terdapat nodus yang terletak pada cepitan. Sedangkan daunnya,
seperti yang telah ditunjukkan oleh anak panah. Pada tanaman bougenvile terdapat
duri yang berbentuk runcing yang terletak diatas nodus. Sedangkan nodus
terletak pada bagian atas daun. Bagian daun telihat jelas menyerupai daun pada
umumnya. Pada tanaman asaparagus (kladodium) terdapat banyak nodus dimana
internodus lumayan panjang.
4.3 PEMBAHASAN
a. Rhizoma dan Stolon
Rhizoma pada batang yang kami temukan terdapat pada jahe dan
kunyit. Pada umumnya, batang tumbuhan tumbuh diatas permukaan tanah, tetapi
sebagian tumbuhan batangnya tumbuh mendatar dibawah permukaan tanah. Batang ini
disebut dengan Rhizoma. Rhizoma dapat berdaging dan berkayu yang memiliki ruas
dan buku. Seperti pada batang yang kami amati yaitu jahe dan kunyit, batang
tersebut memiliki ruas dan buku. Pada batang tersebut juga memiliki nodus dan
internodus yang terlihat. Internodus merupakan ruas antara nodus satu dengan
nodus yang lainnya. Sedangkan nodus merupakan tempat tumbuhnya daun. Jika
rhizome atau tunas ketiak tumbuh menjadi tumbuhan baru, maka tumbuhan tersebut
tetap bergabung dengan tumbuhan induk dan membentuk rumpun. Individu baru
tersebut tumbuh pada buku-buku atau ruas-ruas rhizome atau yang disebut nodus.
Individu baru tersebut tumbuh berasal dari meristem aksiler. Bagian batang
tertentu akan mengalami perubahan bentuk sehingga bentuknya berbeda di banding
bentuk batang pada umumnya. Batang ini disebut batang termodifikasi. Batang
pada jahe ini disebut Rhizoma yang bertugas untuk menimbun cadangan makanan dan
untuk fotosintesis.
Stolon pada batang yang kami temukan terdapat pada rumput.
Pada umumnya, batang tumbuhan tumbuh tegak diatas permukaan tanah, tetapi ada
tumbuhan yang batangnya tumbuh mendatar diatas permukaan tanah. Batang ini
disebut dengan stolon. Stolon memiliki struktur yang berbeda dengan Rhizoma,
ruas-ruas pada stolon lebih panjang dan berdiameter lebih kecil. Pada setiap
buku dari stolon biasanya terdapat akar dan daun. Tempat tumbuhnya daun pada
stolon ini disebut dengan nodus. Diantara nodus dan nodus yang lain terdapat
ruas dan buku yang disebut dengan internodus. Bentuk daun dari rumput (stolon)
ini adalah menyirip. Stolon juga menghasilkan individu baru, stolon berasal dari
meristem aksiler. Karena tumbuh memanjang dan menjauhi induknya lalu membengkok
ke atas membentuk individu baru. Batang terspesialisasi ini (Stolon) berfungsi
untuk menimbun cadangan makanan.
b.
Tuber, Bulbus dan Cormus
Tuber pada batang yang kami temukan terdapat pada
kentang. Tuber merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi batang. Umbi
batang mampu memunculkan tunas maupun akar, sehingga kerap kali dijadikan bahan
perbanyakan vegetatif. Umbi batang yang tumbuh di bawah permukaan tanah,
membesar, dan mengandung banyak pati disebut sebagai tuber. Dari pengamatan
kami pada kentang, meristem apikal atau dominanis pucuk biasanya menandai
pertumbuhan vegetatif tanaman yaitu pertumbuhan akar, batang dan daun. Dan
tunas yang berasal dari tunas aksilar adalah tunas yang tumbuhnya ke samping
yaitu pada mata yang ada pada kentang.
Bulbus (Umbi lapis) adalah tunas vertical dibawah
tanah yang terutama terdiri atas pangkal daun yang membengkak yang menyimpan
makanan. Hal ini dapat dilihat dan ditenumakan pada pengamatan kami dengan
mengiris satu suing bawang secara membujur, kita dapat melihat banyak lapisan
daun yang termodifikasi bertautan dengan batang yang pendek. Tunas yang berasal
dari meristem apical sesungguhnya adalah kuncup ujung, yang terdapat pada bagian
atas cakram yang tumbuh ke atas mendukung daun-daun biasa, serta bunga. Dan
tunas yang berasal dari meristem aksilar adalah yang tumbuh merupakan umbi
lapis kecil-kecil, berkelompok di sekitar umbi induknya yaitu seperti yang kita
lihat pada bawang.
Kormus, adalah batang yang pendek membengkak,
mengandung cadangan makanan, tidak menjalar, dan selalu terdapat dalam tanah.
Kormus pada pengamatan kami adalah terdapat pada tumbuhan talas. Tunas tunas
yang berasal dari meristem apical ini adalah daun. Dan fungsi dari organ
terspesialisasi ini (kormus) adalah untuk menyimpan cadangan makanan.
c.
Filokladium, Kladodium, Filodia dan Duri
Filokladium, merupakan batang yang tumbuh memipih
dan tersusun atas beberapa internodus. Pada pengamatan kami , tumbuhan yang
batang terspesialisasi nya filokladium adalah tumbuhan wijaya kusuma.
Kladodium, batang yang tumbuh memipih dengan laju
pertumbuhan terbatas, yang memiliki fungsi sebagai tempat fotosintesis. Pada
pengamatan kami, tumbuhan yang batang terspesialisasi nya kladodium adalah
asparagus.
Filodium (phyllodium) merupakan tangkai daun yang
pipih menyerupai daun dan berfungsi seperti daun. Filodium tersebut tersusun
dalam fitotaksis dan terdapat pada pucuk-pucuk batang. Dilihat dari sayatan
paradermalnya, tampak stomata dan klorofil yang berperan dalam proses
fotosintesis. Pada pengamatan kami, tumbuhan pada jenis batang ini adalah
tumbuhan akasia. Tulang daun yang terdapat pada filodium tidak tersusun sesuai
dengan pola yang biasa dijumpai pada daun umumnya.
Batang termodifikasi (batang terspesialisasi) yang
terakhir adalah duri yang terdapat pada tumbuhan bougenville. Duri berasal dari
modifikasi cabang dan duri ini terletak pada nodus (ketiak daun) yang berfungsi
untuk menyangga daun-daun yang akan tumbuh.
Persamaan dari filokladium, kladodium dan filodium
adalah batang tersebut nantinya akan sama-sama mengambil fungsi daun karena
daun mengalami reduksi lanjut atau berubah menjadi duri. Sedangkan perbedaannya
adalah Filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan
yang terbatas, misalnya pada Jakang (Muehlenbeckia platyclada Meissn.), Kladodia
(Cladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan, misalnya
sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris Mill.).
TUGAS
PROYEK
Morfologis
batang kentang
Kentang merupakan batang termodifikasi, Batang
tersebut disebut dengan tuber (umbi batang). Umbi batang merupakan batang yang
menggembung di dalam tanah. Batang tersebut berfungsi untuk menyimpan cadangan
makanan. Pada tuber ini merupakan internodus pada ujung batang dibawah
permukaan tanah. Pada batang kentang seperti yang kita lihat memiliki daun
sisik juga terdapat mata yang merupakan tunas aksiler. Dari mata tunas itu akan
tumbuh batang dan daun baru yang akan muncul di permukaan tanah. Sedangkan
tunas apical pada batang kentang ini juga mengindikasikan munculnya daun dan
batang baru.
Tunas apikal
|
Tunas aksiler
|
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat
penting bagi tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah. Tetapi batang juga bisa beralih fungsi sesuai kebutuhan
dengan lingkungannya, seperti terbentuknya duri pada bugenvil dan mawar,
terbentuknya nodus nodus yang sesuai dengan kebutuhan pada kunyit dan lain
sebagainya, terbentuknya sulur dan bagian lainnya. Berikut
ini beberapa bentuk modifikasi pada batang yaitu Rhizoma, Stolon, Kladodium,
Filokladium, Filodia, dan lain-lain. Bentuk adaptasi dan modifikasi yang
dilakukan batang ini merupakan
tindak lanjut dalam mempertahankan hidup tumbuhan tersebut.
5.2 Saran
Saran kami pada
praktikum kali ini, seharusnya bahan yang digunakan itu bahan yang mudah
dicari, sehingga ketika waktu praktikum bahan bahan yang digunakan dapat mudah
dikumpulkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Kusdianti. Tanpa tahun. Handout Morfologi Tumbuhan (online).
Tersedia : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196402261989032-R._KUSDIANTI/Handout_mortum_1.pdf
(diakses tanggal 28 Maret 2015)
Mesuji, Endry. 2012. Makalah Struktur dan Fungsi Batang
(online). Tersedia : http://www.endrymesuji.com/2012/11/makalah-struktur-dan-fungsi-batang.html
(diakses tanggal 28 Maret 2015)
Tjitrosoepomo, G.
2007. Morfologi Tumbuhan. Gadjah mada
University Press. Jogjakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar