Sabtu, 19 Desember 2015

Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan (Batang Terspesialisasi)



LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR FUNGSI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
MORFOLOGI TUMBUHAN (BATANG TERSPESIALISASI)
Oleh:
Kelompok 7
                                 Diana Adityawardani                (13030654053)
Laras Desy Setyabudi                (13030654054)
                                 Mohammad Tasroun Nihwan    (13030654057)
                                 Prasetyarini Mustikaratri            (13030654071)
Pendidikan IPA B 2013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015

ABSTRAK

            Pada tanggal 24 maret 2015 bertempat di laboratorium IPA Unesa, kami melakukan pengamatan pada morfologi tumbuhan (batang terspesialisasi) dengan menggunakan metode kepustakaan dimana kami hanya mencari data menggunakan buku dan internet. Dan dari pengamatan yang kami lakukan kami mendapatkan hasil dari tales, terdapat tunas apical kemudian dan juga meristem aksilar. Pada tanaman wijaya kusuma (filokladium) terdapat nodus yang  terletak pada cepitan. Pada tanaman bougenvile terdapat duri yang berbentuk runcing yang terletak diatas nodus. Pada rumput (stolon) terdapat nodus pada bagian cepitan. Pada tanaman kentang (tuber) terdapat meristem aksilar yang mana ditunjukkan dengan adanya bintil yang muncul pada tanaman kentang. Pada jahe – jahean (Rhizoma) terdapat nodus. Pada tanaman kunyit (Rhizoma) juga terdapat nodus pada tempat yang khas. Pada daun bawang dan bawang merah terlihat jelas meristem aksilar dan meristem apical. tumbuhan akasia (filodia) dimana daun terletak pada bagian yang paling ujung . Terdapat nodus  yang terletak tecepit di bagian lembaran muncul. Sehingga dari data tersebut dapat disimpulkan bahwasannya batang juga bisa beralih fungsi sesuai kebutuhan dengan lingkungannya, bentuk adaptasi dan modifikasi yang dilakukan batang ini merupakan tindak lanjut dalam mempertahankan hidup tumbuhan tersebut.

Kata kunci : Batang terspesialisasi










BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Balakang
Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting untuk perkembangan mahluk hidup. Setiap tumbuhan memiliki akar, batang dan daun. Masing-masing memiliki fungsi utama dalam pertumbuhan sebuah tumbuhan.
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting bagi tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah. Mengingat tempat dan kedudukannya bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Oleh karena itu untuk mempertahankan fungsinya, batang melakukan berbagai adaptasi terhadap lingkungan dimana tumbuhan tersebut tumbuh. Adaptasi setiap tumbuhan berbeda-beda tergantung kebutuhan dari tumbuhan tersebut.
Modifikasi batang merupakan salah satu jalan tubuh tumbuhan dalam melakukan adaptasi, artinya adaptasi dapat dilakukan tumbuhan dengan melakukan modifikasi bagian tubuh tumbuhan, termasuk batang. Dalam makalah ini akan dijelaskan berbagai bentuk adaptasi dan modifikasi yang dilakukan batang dalam mempertahankan hidup tumbuhan.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana bentuk dari batang tumbuhan yang terspesialisasi?
2.      Bagaimana ciri-ciri khusus dari bagian batang tumbuhan yang sudah terspeliasisasi?
3.      Bagaimana kaitan bentuk batang terspesialisasi dengan tempat tumbuhnya?
4.      Bagaimanakah fungsi dari batang yang terspesialisasi tersebut?




1.3  Tujuan Percobaan
1.      Mengidentifikasi bagian bagian penyusun batang terspesialisasi
2.      Mengidentifikasi bentuk khusus hasil modifikasi pada batang terspesialisasi
3.      Menuliskan keterkaitan bentuk batang terspesialisasi dengan kondisi lingkungan tempat tumbuhnya.
4.      Mempresentasikan fungsi atau peranan jenis jenis batang terspesialisasi bagi tumbuhan tersebut.


































BAB II
KAJIAN TEORI

A.    SIFAT UMUM BATANG
            Batang merupakan salah satu bagian dari tubuh tumbuhan. Selain sebagai tempat pelekatan daun, bunga dan buah, batang juga berfungsi sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat mineral yang terlarut di dalamnya. Pada beberapa tumbuhan, batang digunakan sebagai tempat menyimpan makanan cadangan. Batang tumbuh pada titik tumbuh, yakni pada Meristem Apeks (pucuk). Dari meristem tersebut dihasilkan pula bakal daun yang mula-mula berbentuk tonjolan, kemudian berkembang lebih cepat dari ujung batang itu sendiri, sehingga bakal daun menutupi meristem apeks. Batang suatu tumbuhan dapat dengan mudah dibedakan dari bagian lain tubuh tumbuhan, karena sifat-sifat sebagai berikut :
1. Batang terdiri dari Ruas (internode) dan Buku (buku). Buku merupakan tempat pelekatan daun, sedangkan ruas berada diantara dua buku. Ruas pada batang dapat panjang atau pendek.
2. Pada umumnya berbentuk bulat panjang (silinder). Dapat pula berbentuk segitiga atau segi empat, tetapi selalu bersifat Aktinomorf (simetris banyak).
3. Arah tumbuh menuju cahaya (Fototrop/Heliotrop).
4. Memiliki Tunas Aksilar (tunas ketiak) pada setiap ketiak daun tunas ini akan tumbuh membentuk cabang. Pada Tumbuhan tak bercabang tunas aksilarnya inaktif.

B. FUNGSI BATANG
Batang sangat berperan penting bagi kehidupan tumbahan. Air yang diserap akar diangkut oleh pembuluh kayu (xilem) sampai ke daun. Air dan garam-garam mineral dari dalam tanah masuk ke tumbuhan secara osmosis, karena cairan yang ada di dalam tumbuhan lebih pekat dari air yang ada di dalam tanah. Air menumbus sel-sel, sehingga menimbulkan suatu gaya pada akar yang disebut gaya tekan akar, air masuk ke dalam batang secara kapilaritas, karena pada batang terdapat lubang-lubang kecil memanjang yang disebut kapiler batang yang terdapat pada korteks. Sepanjang pembuluh xylem punya sel-sel berbentuk kapiler, sehingga mempercepat kenaikan air sampai ke daun. Jika diinventarisir maka fungsi batang pada tumbuhan adalah sebagi berikut:
a.       Sebagai alat angkut (transportasi)
b. Batang sebagai alat penyimpanan zat makanan
c.    Fungsi batang sebagai penyokong tubuh
d.    Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada diatas tanah, yaitu: daun , bunga, dan buah
e.    Alat perkembangbiakan.

B.     MODIFIKASI BATANG

Selain daun dan tunas aksilar, pada batang terdapat pula struktur yang berupa tonjolan yang disebut emergen . Emergen bukan merupakan cabang, daun atau akar adventitis, bukan pula merupakan bentuk modifikasinya, melainkan suatu struktur yang terbentuk dari sel-sel turunan jaringan yang terdapat di bawah epidermis.  Jaringan ini disebut sebagai jaringan subepidermis. Emergen biasanya relatif mudah lepas dan meninggalkan bekas. Pada beberapa tumbuhan, emergen sifatnya (kekal) dan pada batang yang telah tua sifatnya berubah menjadi struktur yang relatif padat. Emergen pada batang sering dihubungkan dengan kebutuhan akan organ untuk memanjat atau sebagai alat pertahanan.
1.      Kladodium, Rizoma, Stolon dan Geragih
Pada tumbuhan yang seluruh daunnya termodifikasi menjadi duri atau sisik,
biasanya batang tumbuhan tersebut mengambil alih fungsi daun sebagai tempat
fotosintesis. Batang yang demikian itu dapat berbentuk bulat atau memipih dan
berwarna hijau. Batang yang termodifikasi fungsinya sebagai tempat fotosintesis ini
disebut sebagai kladodium.
Pada umumnya batang tumbuhan tumbuh tegak di atas permukaan tanah, tetapi pada sebagian tumbuhan batangnya tumbuh mendatar di bawah permukaan tanah. Batang seperti ini disebut sebagai rhizoma. Rhizoma dapat berdaging atau berkayu dan memiliki ruas dan buku. Pada buku terdapat daun yang telah termodifikasi menjadi sisik. Sisik tersebut berfungsi sebagai pelindung apeks pucuk ketika masih muda dan berada di dalam tanah. Padasetiap ketiak sisik terdapat tunas aksilar yang akan membentuk rhizoma yang baru. Selain sisik, pada buku juga terdapat akar. Akar-akar ini merupakan akar adventitis.
Tumbuhan yang batangnya berbentuk rhizoma biasanya memiliki pola percabangan simpodial. Bagian ujung distal rhizoma yang masih tumbuh biasanya tumbuh tegak dan keluar dari dalam tanah, membentuk bagian tubuh di atas permukaan tanah. Pertumbuhan ujung distal ini diakhiri dengan suatu perbungaan yang letaknya terminal. Pertumbuhan batang selanjutnya diteruskan oleh tunas aksilar yang terdapat pada ketiak sisik. Pada beberapa tumbuhan, batang tumbuh mendatar tidak di bawah permukaan tanah melainkan di atas permukaan tanah (menjalar di permukaan tanah). Batang yang demikian itu disebut sebagai stolon . Stolon memiliki struktur yang berbeda dengan rhizoma, ruas-ruas pada stolon lebih panjang dan berdiameter lebih kecil. Pada setiap buku dari stolon biasanya terdapat akar dan daun. Daun-daun pada stolon jarang sekali termodifikasi menjadi sisik. Stolon berkembang dari kecambah ke arah radial, kemudian memisahkan diri karena buku yang memiliki akar membentuk tunas baru atau karena terputus oleh sebab mekanik. Pola percabangan pada stolon dapat monopodial atau simpodial.
Bentuk lain dari batang yang termodifikasi adalah geragih (runner), yaitu batang yang tumbuh mendatar di atas permukaan tanah, terdiri dari hanya satu atau  beberapa ruas batang yang berukuran sangat panjang. Pada ujung distal geragih biasanya terdapat daun yang tersusun dalam roset. Pada geragih, akar tidak terdapat pada setiap buku yang terletak di antara tumbuhan induk dan tunas (anakan). Pada buku-buku tersebut hanya terdapat daun yang berupa sisik. Geragih memiliki masa hidup yang pendek, karena pembentukan geragih berkaitan dengan kemampuan tumbuhan untuk memperbanyak diri secara vegetatif .



2.       Kormus (subang) dan Umbi Batang/Cabang
Kormus merupakan batang yang membengkak ditutupi oleh daun-daun yang menyerupai sisik. Kormus berbeda dengan bulbus (umbi lapis), karena kormus secara nyata adalah batang dengan buku dan ruas yang dapat dibedakan, sedangkan bulbus secara dominan dibentuk oleh daun-daun sisik yang menebal.
Umbi batang berbeda dari rhizoma karena umbi batang ini terbentuk pada bagian distal dari batang yang tumbuh mendatar di bawah permukaan tanah. Jadi umbi batang tidak berstruktur simpodial seperti halnya rhizoma. Bentuk lain dari umbi yang merupakan hasil modifikasi batang adalah umbi yang terbentuk pada batang yang tumbuh di atas permukaan tanah (aerial shoot). Umbi seperti ini biasanya terbentuk sebagai akibat perkembangan tunas aksilar untuk memenuhi kebutuhan akan organ tempat menyimpan makanan cadangan, Oleh karena itu, umbi yang terbentuk letaknya selalu berada pada ketiak daun, seperti pada Dioscorea. Umbi seperti ini dapat pula disebut sebagai umbi cabang. Biasanya umbi cabang mudah lepas dari batangnya dan berfungsi sebagai alat reproduksi vegetatif.

3.      Duri Batang
Batang selain termodifikasi menjadi cladodium/phyllocladodium, umbi batang /cabang, rhizoma, stolon dan geragih, juga dapat termodifikasi menjadi duri. Suatu batang/cabang termodifikasi menjadi duri apabila sel-sel meristem apeks kehilangan sifat meristematiknya dan dinding selnya mengalami penebalan kayu. Pada beberapa tumbuhan, duri hasil modifikasi batang tersebut dapat menghasilkan daun. Pada beberapa tumbuhan lainnya duri batang merupakan modifikasi dari perkembangan tunas aksilar, sehingga duri tampak muncul dari ketiak daun.





BAB III
METODE PENELITIAN
3.1  Jenis penelitian
Jenis penelitian morfolologi tumbuhan ( batang terspesialisasi) yang telah dilakukan adalah pengamatan.
3.2  Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari/Tanggal         : Selasa, 24 Maret 2015, Pukul 15.00-17.00 WIB
Tempat                   : Laboratorium IPA, Pendidikan IPA, FMIPA, UNESA
3.3  Alat dan Bahan
Alat :
1.      Mikroskop stereo / kaca pembesar
2.      Jarum dan silet
3.      Kertas gambar
4.      Alat tulis
Bahan :
1.      Rhizoma (rimpang) (jahe-jahean)
2.      Stolon = runners (tanaman rumput)
3.      Tuber (kentang/Solanum tuberosum)
4.      Bulbus (bawang/Allium cepa)
5.      Cormus ( Talas)
6.      Filokladium (wijaya kusuma)
7.      Kladodium (asparagus)
8.      Filodia (daun acasia)
9.      Duri (bougenville)

3.4  Langkah Kerja
Kegiatan I (Rhizoma dan Stolon) :
1.      Gambarlah rhizome dan stolon yang tersedia.
2.      Amatilah Rhizoma dan Stolon. Temukanlah bagian nodus, internodus dan daun yang melekat pada batang. Deskripsikan bentuk daun tersebut.
3.      Bandingkan antara Rhizoma dan Stolon, temukanlah perbedaannya !
4.      Apakah rhizome dan stolon dapat menghasilkan individu baru ? berasal dari meristem apakah individu baru yang dihasilkan tersebut ?
5.      Jelaskan apa peranan organ terspesialisasi tersebut bagi tumbuhan yang memilikinya ?

Kegiatan II (Tuber, bulbus dan cormus) :
1.      Gambarlah tuber, bulbus dan cormus yang tersedia !
2.      Amatilah Tuber, temukanlah bagian-bagian tunasnya, diantara tunas-tunas tersebut tentukanlah tunas yang berasal dari meristem apical dan tunas yang  berasal dari tunas aksilar !
3.      Amatilah bulbus, temukan bagian batangnya dan lapisan-lapisan umbinya. Tentukan organ apakah yang menjadi lapisan-lapisan umbi tersebut? Temukan tunas yang berasal dari meristem apical dan meristem aksilar !
4.      Amatilah kormus. Temukanlah bagian nodus-nodus yang menyusunnya, tentukan pula tunas-tunas dari meristem aksilar, bila mungkin temukan adanya kormel pada kormus tersebut!
5.      Jelaskan apa peranan organ terspesialisasi tersebut bagi tumbuhan yang memilikinya ?

Kegiatan III (Filokladium, kladodium dan filodia) :
1.      Gambarlah Filokladium, kladodium, dan filodia.
2.      Amatilah dan tentukanlah bagian batang dan daunnya.
3.      Amatilah dengan cermat, tentukan bagian organ termodifikasi tersebut terdiri dari berapa nodus ?
4.      Bandingkan antara ketiganya, tentukan persamaan dan perbedaannya !

3.5  Rancangan Percobaan
Kegiatan I ( Rhizoma dan Stolon)
 


·         Jahe diamati dengan menggunakan kaca pembesar
·         Gambar Rhizoma, tentukan bagian yang termasuk nodus, internodus dan daun yang melekat pada batang
·         Rumput diamati dengan menggunakan kaca pembesar
·         Gambar Stolon, tentukan bagian yang termasuk nodus, internodus dan daun yang melekat pada batang
 








HASIL
bandingkan






Kegiatan II (Tuber, bulbus dan cormus) :






 
Ø  Gambar Tuber  yang telah diamati dengan kaca pembesar.
Ø  Tentukan bagian-bagian tunasnya
Ø  Tentukanlah tunas yang berasal dari meristem apical dan tunas yang  berasal dari tunas aksilar
Ø  Jelaskan peranan organ terspesialisasi tersebut bagi tumbuhan tersebut

Ø  Gambar kormus  yang telah diamati dengan kaca pembesar.
Ø  Temukanlah bagian nodus-nodus yang menyusunnya
Ø  Tentukanlah tunas yang berasal dari meristem apical
Ø  Temukan adanya kormel pada kormus tersebut
Ø  Jelaskan peranan organ terspesialisasi tersebut bagi tumbuhan tersebut

Ø  Gambar bulbus  yang telah diamati dengan kaca pembesar.
Ø  Temukan bagian batangnya dan lapisan-lapisan umbinya
Ø  Tentukanlah tunas yang berasal dari meristem apical dan tunas yang  berasal dari tunas aksilar
Ø  Jelaskan peranan organ terspesialisasi tersebut bagi tumbuhan tersebut

 













Kegiatan III (Filokladium, kladodium dan filodia)
 


Ø  Gambar filodia (daun acasia) yang telah diamati dengan kaca pembesar.
Ø  Tentukanlah bagian batang dan daunnya
Ø  Tentukan bagian organ termodifikasi tersebut terdiri dari berapa nodus

Ø  Gambar kladodium (asparagus) yang telah diamati dengan kaca pembesar.
Ø  Tentukanlah bagian batang dan daunnya
Ø  Tentukan bagian organ termodifikasi tersebut terdiri dari berapa nodus

 










Kegiatan III (Filokladium, kladodium dan filodia)
Ø  Gambar filokladium (wijaya kusuma) yang telah diamati dengan kaca pembesar.
Ø  Tentukanlah bagian batang dan daunnya
Ø  Tentukan bagian organ termodifikasi tersebut terdiri dari berapa nodus

Filokladium
Kladodium
Filodia
Bandingkan
Tentukan perbedaan dan persamaan dari ketiganya
Ø  Gambar  bougenville  yang telah diamati dengan kaca pembesar.
Ø  Tentukanlah bagian batang dan daunnya
Ø  Tentukan bagian organ termodifikasi tersebut terdiri dari berapa nodus





















BAB IV
DATA DAN ANALISIS
4.1  DATA
Data yang diperoleh dari pengamatan adalah :
GAMBAR
KETERANGAN


Gambar tales yang telah diperbesar menggunakan mikroskop
                 Meristem aksilar
               
                Meristem apikal




                    Nodus


Gambar tumbuhan akasia (filodia)


                     Nodus

                 Daun


                    Batang








Gambar daun bawang dan bawang merah (Bulbus)




                  
Tunas meristem aksilar

                     Tunas meristem apikal


Gambar jahe – jahean (rhizoma)





                         Nodus

                  Internodus

Kunyit (Rhizoma)


                 Nodus


                   Internodus


Kentang (Tuber)


             Meristem aksilaar


             Meristem apical


Daun wijaya kusuma (filokladium)


                      Nodus



                      Daun

Duri (Bougenvile)
           Duri

                Daun

                 Nodus

                    Batang

Rumput (stolon)


                      Nodus

                       Daun

                       Internodus


Gambar kladodium (asparagus)




                      Nodus


                  Internodus

A.    ANALISIS

Sesuai dari percobaan yang kelompok kami lakukan, kami memperoleh data dari tales. Terdapat tunas apical kemudian terdapat pula meristem aksilar yang telah ditunjukkan oleh anak panah diatas. Terdapat nodus yang ada pada bagian bawah.
Terdapat  tumbuhan akasia (filodia) dimana daun terletak pada bagian yang paling ujung . Terdapat nodus  yang terletak tecepit di bagian lembaran muncul.  Bagian batang tampak jelas terlihat seperti tanaman pada umumnya.
Pada daun bawang dan bawang merah terlihat jelas meristem aksilar dan meristem apical. Dimana meristem aksilar terdapat pada ujung daun. Sedangkan meristem apical terletak pada pelepah. Terlihat jelas pada bawang merah yang telah dibelah  melintang.
Pada jahe – jahean (Rhizoma) terdapat nodus yang terletak seperti yang ditunjukkan anak panah.  Sedangkan internodus yang terdapat rata pada jahe -  jahean. Pada tanaman kunyit (Rhizoma) terdapat nodus seperti yang telah ditunjukkan anak panah. Sedangkan internodus ditunjukkan pada ruas demi ruas yang menyatu. Pada rumput (stolon) terdapat nodus pada bagian cepitan. Internodus terletak pada ujung nodus satu dengan ujung nodus yang lain.
Pada tanaman kentang (tuber) terdapat meristem aksilar yang mana ditunjukkan dengan adanya bintil yang muncul pada tanaman kentang. Sedangkan meristem apikal terletak pada atas dan bawah kentang.
            Pada tanaman wijaya kusuma (filokladium) terdapat nodus yang  terletak pada cepitan. Sedangkan daunnya, seperti yang telah ditunjukkan oleh anak panah. Pada tanaman bougenvile terdapat duri yang berbentuk runcing yang terletak diatas nodus. Sedangkan nodus terletak pada bagian atas daun. Bagian daun telihat jelas menyerupai daun pada umumnya. Pada tanaman asaparagus (kladodium) terdapat banyak nodus dimana internodus lumayan panjang.




4.3 PEMBAHASAN
a. Rhizoma dan Stolon
   Rhizoma pada batang yang kami temukan terdapat pada jahe dan kunyit. Pada umumnya, batang tumbuhan tumbuh diatas permukaan tanah, tetapi sebagian tumbuhan batangnya tumbuh mendatar dibawah permukaan tanah. Batang ini disebut dengan Rhizoma. Rhizoma dapat berdaging dan berkayu yang memiliki ruas dan buku. Seperti pada batang yang kami amati yaitu jahe dan kunyit, batang tersebut memiliki ruas dan buku. Pada batang tersebut juga memiliki nodus dan internodus yang terlihat. Internodus merupakan ruas antara nodus satu dengan nodus yang lainnya. Sedangkan nodus merupakan tempat tumbuhnya daun. Jika rhizome atau tunas ketiak tumbuh menjadi tumbuhan baru, maka tumbuhan tersebut tetap bergabung dengan tumbuhan induk dan membentuk rumpun. Individu baru tersebut tumbuh pada buku-buku atau ruas-ruas rhizome atau yang disebut nodus. Individu baru tersebut tumbuh berasal dari meristem aksiler. Bagian batang tertentu akan mengalami perubahan bentuk sehingga bentuknya berbeda di banding bentuk batang pada umumnya. Batang ini disebut batang termodifikasi. Batang pada jahe ini disebut Rhizoma yang bertugas untuk menimbun cadangan makanan dan untuk fotosintesis.
           Stolon pada batang yang kami temukan terdapat pada rumput. Pada umumnya, batang tumbuhan tumbuh tegak diatas permukaan tanah, tetapi ada tumbuhan yang batangnya tumbuh mendatar diatas permukaan tanah. Batang ini disebut dengan stolon. Stolon memiliki struktur yang berbeda dengan Rhizoma, ruas-ruas pada stolon lebih panjang dan berdiameter lebih kecil. Pada setiap buku dari stolon biasanya terdapat akar dan daun. Tempat tumbuhnya daun pada stolon ini disebut dengan nodus. Diantara nodus dan nodus yang lain terdapat ruas dan buku yang disebut dengan internodus. Bentuk daun dari rumput (stolon) ini adalah menyirip. Stolon juga menghasilkan individu baru, stolon berasal dari meristem aksiler. Karena tumbuh memanjang dan menjauhi induknya lalu membengkok ke atas membentuk individu baru. Batang terspesialisasi ini (Stolon) berfungsi untuk menimbun cadangan makanan.
b.   Tuber, Bulbus dan Cormus
Tuber pada batang yang kami temukan terdapat pada kentang. Tuber merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi batang. Umbi batang mampu memunculkan tunas maupun akar, sehingga kerap kali dijadikan bahan perbanyakan vegetatif. Umbi batang yang tumbuh di bawah permukaan tanah, membesar, dan mengandung banyak pati disebut sebagai tuber. Dari pengamatan kami pada kentang, meristem apikal atau dominanis pucuk biasanya menandai pertumbuhan vegetatif tanaman yaitu pertumbuhan akar, batang dan daun. Dan tunas yang berasal dari tunas aksilar adalah tunas yang tumbuhnya ke samping yaitu pada mata yang ada pada kentang.
Bulbus (Umbi lapis) adalah tunas vertical dibawah tanah yang terutama terdiri atas pangkal daun yang membengkak yang menyimpan makanan. Hal ini dapat dilihat dan ditenumakan pada pengamatan kami dengan mengiris satu suing bawang secara membujur, kita dapat melihat banyak lapisan daun yang termodifikasi bertautan dengan batang yang pendek. Tunas yang berasal dari meristem apical sesungguhnya adalah kuncup ujung, yang terdapat pada bagian atas cakram yang tumbuh ke atas mendukung daun-daun biasa, serta bunga. Dan tunas yang berasal dari meristem aksilar adalah yang tumbuh merupakan umbi lapis kecil-kecil, berkelompok di sekitar umbi induknya yaitu seperti yang kita lihat pada bawang.
Kormus, adalah batang yang pendek membengkak, mengandung cadangan makanan, tidak menjalar, dan selalu terdapat dalam tanah. Kormus pada pengamatan kami adalah terdapat pada tumbuhan talas. Tunas tunas yang berasal dari meristem apical ini adalah daun. Dan fungsi dari organ terspesialisasi ini (kormus) adalah untuk menyimpan cadangan makanan.
c.   Filokladium, Kladodium, Filodia dan Duri
Filokladium, merupakan batang yang tumbuh memipih dan tersusun atas beberapa internodus. Pada pengamatan kami , tumbuhan yang batang terspesialisasi nya filokladium adalah tumbuhan wijaya kusuma.
Kladodium, batang yang tumbuh memipih dengan laju pertumbuhan terbatas, yang memiliki fungsi sebagai tempat fotosintesis. Pada pengamatan kami, tumbuhan yang batang terspesialisasi nya kladodium adalah asparagus.
Filodium (phyllodium) merupakan tangkai daun yang pipih menyerupai daun dan berfungsi seperti daun. Filodium tersebut tersusun dalam fitotaksis dan terdapat pada pucuk-pucuk batang. Dilihat dari sayatan paradermalnya, tampak stomata dan klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis. Pada pengamatan kami, tumbuhan pada jenis batang ini adalah tumbuhan akasia. Tulang daun yang terdapat pada filodium tidak tersusun sesuai dengan pola yang biasa dijumpai pada daun umumnya.
Batang termodifikasi (batang terspesialisasi) yang terakhir adalah duri yang terdapat pada tumbuhan bougenville. Duri berasal dari modifikasi cabang dan duri ini terletak pada nodus (ketiak daun) yang berfungsi untuk menyangga daun-daun yang akan tumbuh.
Persamaan dari filokladium, kladodium dan filodium adalah batang tersebut nantinya akan sama-sama mengambil fungsi daun karena daun mengalami reduksi lanjut atau berubah menjadi duri. Sedangkan perbedaannya adalah Filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas, misalnya pada Jakang (Muehlenbeckia platyclada Meissn.), Kladodia (Cladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan, misalnya sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris Mill.).







TUGAS PROYEK
Morfologis batang kentang
Kentang merupakan batang termodifikasi, Batang tersebut disebut dengan tuber (umbi batang). Umbi batang merupakan batang yang menggembung di dalam tanah. Batang tersebut berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Pada tuber ini merupakan internodus pada ujung batang dibawah permukaan tanah. Pada batang kentang seperti yang kita lihat memiliki daun sisik juga terdapat mata yang merupakan tunas aksiler. Dari mata tunas itu akan tumbuh batang dan daun baru yang akan muncul di permukaan tanah. Sedangkan tunas apical pada batang kentang ini juga mengindikasikan munculnya daun dan batang baru.

Tunas apikal
Tunas aksiler








BAB V
PENUTUP
5.1  Kesimpulan

Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting bagi tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah. Tetapi batang juga bisa beralih fungsi sesuai kebutuhan dengan lingkungannya, seperti terbentuknya duri pada bugenvil dan mawar, terbentuknya nodus nodus yang sesuai dengan kebutuhan pada kunyit dan lain sebagainya, terbentuknya sulur dan bagian lainnya. Berikut ini beberapa bentuk modifikasi pada batang yaitu Rhizoma, Stolon, Kladodium, Filokladium, Filodia, dan lain-lain. Bentuk adaptasi dan modifikasi yang dilakukan batang ini merupakan tindak lanjut dalam mempertahankan hidup tumbuhan tersebut.

5.2  Saran
Saran kami pada praktikum kali ini, seharusnya bahan yang digunakan itu bahan yang mudah dicari, sehingga ketika waktu praktikum bahan bahan yang digunakan dapat mudah dikumpulkan.














DAFTAR PUSTAKA

Kusdianti. Tanpa tahun. Handout Morfologi Tumbuhan (online). Tersedia : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196402261989032-R._KUSDIANTI/Handout_mortum_1.pdf (diakses tanggal 28 Maret 2015)
Mesuji, Endry. 2012. Makalah Struktur dan Fungsi Batang (online). Tersedia : http://www.endrymesuji.com/2012/11/makalah-struktur-dan-fungsi-batang.html (diakses tanggal 28 Maret 2015)
Tjitrosoepomo, G. 2007. Morfologi Tumbuhan. Gadjah mada University Press. Jogjakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar